Selasa, 25 September 2018

Enam Tewas dalam Kekerasan di Kashmir, India


Enam Tewas dalam Kekerasan di Kashmir, India
Ilustrasi (REUTERS/Amit Dave)


Jakarta, CB -- Sedikitnya enam orang tewas dalam kekerasan di Kashmir, seperti diungkap seorang pejabat militer India, Senin (24/9). Dari enam orang itu, seorang adalah tentara India dan lima lainnya adalah tersangka militan.

Peristiwa ini terjadi beberapa hari setelah India membatalkan pembicaraan tingkat tinggi dengan Pakistan. Pembatalan itu dilakukan karena meningkatkan ketegangan di wilayah yang disengketakan.

Kolonel Rajesh Kalia mengatakan dua orang yang dicurigai sebagai pemberontak tewas hari Minggu. Tentara memergoki satu kelompok yang berusaha menyeberangi perbatasan de facto yang membagi Kashmir menjadi wilayah India dan Pakistan. 



Sementara tiga militan dan seorang tentara India lainnya tewas Senin (24/9). Insiden ini terjadi di daerah Tangdhar utara, dekat perbatasan Himalaya.

Pekan lalu India tiba-tiba membatalkan pertemuan dengan Pakistan. Hal ini dilakukan 24 jam setelah menyetujui pertemuan langka di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB di New York.

Perundingan tingkat tinggi antara India dan Pakistan jarang terjadi. Pertemuan antar menteri luar negeri India dan Pakistan itu pun akan jadi yang pertama setelah lebih dari tiga tahun.

New Delhi mengatakan pihaknya membatalkan pembicaraan tiba-tiba setelah oknum yang berbasis di Pakistan melakukan pembunuhan brutal terhadap personel keamanan India.


Minggu lalu tiga polisi diculik dan dibunuh oleh gerilyawan di Kashmir. Sementara itu, seorang penjaga perbatasan juga dibunuh di wilayah yang terbagi itu.

Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyebut tindakan India ini sebagai 'tanggapan arogan dan negatif' atas seruannya untuk memulai kembali perundingan damai.

Namun, Menteri Luar Negeri India Sushma Swaraj membalas Khan dan menulis kepada Perdana Menteri Narendra Modi pekan lalu bahwa pihaknya telah 'siap untuk membahas terorisme" tetapi Pakistan telah menunjukkan 'wajah aslinya'.

Selain itu, India juga keberatan untuk merilis perangko Pakistan Juli lalu. Sebab, perilisan perangko itu disebut sebagai 'memuliakan teroris dan terorisme' dan melancarkan 'agenda jahat' Pakistan.

Sebab, salah satu prangko peringatan yang akan diluncurkan Pakistan itu terdapat Burhan Wani. Ia adalah komandan militan Kashmir karismatik yang dibunuh oleh pasukan India pada bulan Juli 2016. Kematiannya ini sempat memicu gelombang protes kekerasan di bagian Kashmir yang dikelola India.

India telah lama menuduh Pakistan mempersenjatai kelompok pemberontak di Kashmir. Wilayah Kashmir telah terbagi dua antara India dan Pakistan sejak berakhirnya kekuasaan kolonial Inggris pada tahun 1947.

India juga menuduh Pakistan membiayai serangan militan tahun 2008 yang mematikan di Mumbai. Kelompok pemberontak sejak 1989 memerangi polisi India dan tentara yang ditempatkan di Kashmir. Mereka ingin bersatu dengan Pakistan atau menyatakan kemerdekaannya sendiri. Puluhan ribu jiwa telah tewas dalam pertempuran, kebanyakan adalah warga sipil. 



Credit  cnnindonesia.com