Flynn mengaku berbohong pada FBI soal kontak dengan dubes Rusia.
CB,
WASHINGTON -- Bekas penasihat keamanan nasional bagi Presiden Amerika
Serikat Donald Trump yang mengaku berbohong kepada FBI, Michael Flynn,
akan dijatuhi vonis pada 18 Desember.
Menurut catatan pengadilan pada Rabu (19/9), Flynn pada Desember 2017
mengaku bersalah berbohong kepada FBI soal kontak yang dilakukannya
dengan Rusia. Pengakuan bersalah itu ia nyatakan sebagi kerja sama dalam
penyelidikan yang dipimpin Jaksa Khusus Robert Mueller atas campur
tangan yang dilakukan Rusia pada pemilihan presiden AS 2016.
Menurut
pengajuan yang disampaikan bersama di Pengadilan Distrik AS di
Washington oleh para pengacara Flynn dan para jaksa penuntut pada Senin,
vonis terhadap Flynn kemungkinan dikeluarkan paling cepat 28 November.
Para jaksa telah beberapa kali menunda tanggal pengumuman putusan itu
sejak Flynn menyatakan bersalah. Sementara itu, pengacara Flynn, Robert
Kelner, mengatakan dalam persidangan pada Juli bahwa kliennya ingin
segera mendapatkan jadwal pembacaan putusan agar ia dapat melupakan
masalah yang menimpanya.
Tanggal penentuan vonis
mengisyaratkan kerja sama yang sedang berjalan antara Flynn dan kantor
Mueller akan segera berakhir. Flynn merupakan anggota pertama
pemerintahan Trump yang menyatakan bersalah atas kejahatan.
Kejahatan
Flynn terkuak dalam penyelidikan pimpinan Mueller atas usaha Rusia
memengaruhi pemilihan AS 2016 serta atas kemungkinan persekongkolan oleh
para pembantu Trump.
Berdasarkan kesepakatan, Flynn
mengaku dalam persidangan di pengadilan Washington ia berbohong ketika
ditanya para penyilidik FBI soal percakapannya dengan duta besar Rusia
saat itu, Sergei Kislyak, hanya beberapa minggu sebelum Trump mulai
menjalankan jabatan sebagai presiden.
Trump membantah
mengetahui apa pun soal kontak antara kalangan Rusia dan tim
kampanyenya. Ia menganggap penyelidikan yang dilancarkan Mueller
didasarkan pada tuduhan yang salah. Rusia juga membantah tudingan AS
telah mencampuri kampanye presiden AS 2016.