Berlin (CB) - Inggris dan Uni Eropa sudah hampir mencapai
kesepakatan menyangkut pemisahan Inggris (Brexit) secara tertib, tulis
Perdana Menteri Inggris Theresa May di sebuah surat kabar Jerman.
Dalam tulisan itu, ia mendesak Komisi Eropa untuk mengembangkan posisinya demi kesepakatan tersebut.
Di surat kabar harian Die Welt, May mengatakan kedua pihak perlu menunjukkan kemauan untuk menghindarkan Brexit yang tidak tertib Maret tahun depan. Beberapa kalangan mengkhawatirkan kemungkinan bahwa gangguan besar perekonomian akan terjadi.
"Kita hampir mencapai penarikan yang tertib, yang merupakan dasar penting untuk membangun kemitraan erat di masa depan," tulis May.
"Untuk menuju penyelesaian yang sukses, seperti Kerajaan Inggris telah mengembangkan posisinya, Uni Eropa juga perlu melakukan hal yang sama. Tidak ada pihak yang bisa menuntut (sikap, red) yang tidak bisa diterima satu sama lain, seperti perbatasan luar bea cukai antara wilayah-wilayah berbeda Kerajaan Inggris," demikian Reuters melaporkan.
Dalam tulisan itu, ia mendesak Komisi Eropa untuk mengembangkan posisinya demi kesepakatan tersebut.
Di surat kabar harian Die Welt, May mengatakan kedua pihak perlu menunjukkan kemauan untuk menghindarkan Brexit yang tidak tertib Maret tahun depan. Beberapa kalangan mengkhawatirkan kemungkinan bahwa gangguan besar perekonomian akan terjadi.
"Kita hampir mencapai penarikan yang tertib, yang merupakan dasar penting untuk membangun kemitraan erat di masa depan," tulis May.
"Untuk menuju penyelesaian yang sukses, seperti Kerajaan Inggris telah mengembangkan posisinya, Uni Eropa juga perlu melakukan hal yang sama. Tidak ada pihak yang bisa menuntut (sikap, red) yang tidak bisa diterima satu sama lain, seperti perbatasan luar bea cukai antara wilayah-wilayah berbeda Kerajaan Inggris," demikian Reuters melaporkan.
Para pemimpin negara-negara anggota Uni Eropa dijadwalkan bertemu pada Rabu dan Kamis di Salzburg, Austria, untuk membahas apa yang dikatakan menteri Brexit Inggris, Dominic Raab, akan menjadi "tonggak sejarah penting".
Raab mengatakan pemerintah teguh pada proposalnya menyangkut perbatasan pasca-Brexit antara provinsinya, Irlandia Utara, dan Irlandia anggota Uni Eropa. Topik itu merupakan salah satu masalah utama dalam proses membuat perjanjian.
Pada Selasa, kepala perunding Brexit dari Uni Eropa, Michel Barnier, mengatakan kelompok negara-negara Eropa itu siap meningkatkan proposalnya soal bagaimana mengatur perbatasan Irlandia setelah Brexit.
Credit antaranews.com