KAIRO
- Liga Arab melemparkan kecaman keras atas keputusan Amerika Serikat
(AS) untuk menutup misi diplomatik Organisasi Pembebasan Palestina (PLO)
di Washington. Liga Arab mengatakan, langkah itu melemahkan Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Liga Arab menyatakan langkah terbaru Washington ini sekali lagi menunjukan bahwa pemerintah AS saat ini tidak lagi netral, yang menjadikan setiap langkah yang diambil menjadi sangat bias.
"Sejak deklarasi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Desember 2017 dan relokasi kedutaannya ke Yerusalem pada Mei ini, pemerintahan AS saat ini telah menunjukkan bias penuh terhadap agenda Israel," bunyi pernyataan badan yang berbasis di Kairo itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (11/9).
Seperti diketahui, AS pada Senin mengumumkan penutupan kantor perwakilan PLO. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan alasan penutupan kantor PLO adalah karena badan itu tidak berbuat banyak dalam upaya damai Israel-Palestina.
Dalam sebuah pernyataan, Liga Arab menyatakan langkah terbaru Washington ini sekali lagi menunjukan bahwa pemerintah AS saat ini tidak lagi netral, yang menjadikan setiap langkah yang diambil menjadi sangat bias.
"Sejak deklarasi Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada Desember 2017 dan relokasi kedutaannya ke Yerusalem pada Mei ini, pemerintahan AS saat ini telah menunjukkan bias penuh terhadap agenda Israel," bunyi pernyataan badan yang berbasis di Kairo itu, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (11/9).
Seperti diketahui, AS pada Senin mengumumkan penutupan kantor perwakilan PLO. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan alasan penutupan kantor PLO adalah karena badan itu tidak berbuat banyak dalam upaya damai Israel-Palestina.
Kementerian
Luar Negeri AS menambahkan bahwa alasan lainnya adalah karena Palestina
mencoba membawa Israel ke Mahkaman Pidana Internasional atau ICC atas
kejahatan yang Tel Aviv lakukan terhadap warga Palestina.
Sementara itu, sebelumnya, pejabat Organisasi Palestina (PA), Saeb Erekat menyatakan, pihaknya tetap akan membawa Israel ke ICC meskipun AS menutup kantor PLO di Washington.
"Kami menegaskan kembali bahwa hak-hak rakyat Palestina tidak untuk dijual, bahwa kami tidak akan menyerah pada ancaman dan intimidasi AS. Dengan demikian, kami terus menyerukan kepada ICC untuk membuka penyelidikan langsung terhadap kejahatan Israel," ungkap Erekat.
Sementara itu, sebelumnya, pejabat Organisasi Palestina (PA), Saeb Erekat menyatakan, pihaknya tetap akan membawa Israel ke ICC meskipun AS menutup kantor PLO di Washington.
"Kami menegaskan kembali bahwa hak-hak rakyat Palestina tidak untuk dijual, bahwa kami tidak akan menyerah pada ancaman dan intimidasi AS. Dengan demikian, kami terus menyerukan kepada ICC untuk membuka penyelidikan langsung terhadap kejahatan Israel," ungkap Erekat.
Credit sindonews.com