CB, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, mengatakan dirinya dan delegasi Singapura selamat dari gempa Lombok. Dia dan delegasi Singapura sedang menunggu penerbangan keluar dari Lombok setelah dilanda gempa berkekuatan 6,9 SR.
Dilaporkan Channel News Asia, 6 Agustus 2018, Shanmugam mengunggah foto ke Facebook bahwa dia berada di kamar hotel yang terkena dampak gempa.
"Akhirnya kami pergi ke bandara dan menunggu di pos polisi bandara. Para petugas polisi di sana baik hati," kata Shanmugam."Tadi malam kami hanya mengambil barang-barang yang paling penting sebelum keluar. Saya sendiri mengamankan laptop saya dengan email resmi saya," lanjut Shanmugam.
Dilansir Strait Times, Shanmugam meninggalkan kamar hotel dan berjalan menuruni tangga sementara gedung masih berguncang.
Delegasi yang terdiri dari 11 anggota, berada di Lombok untuk pertemuan kontra-terorisme sub-regional yang diselenggarakan bersama oleh Indonesia dan Australia.
Negara-negara lain yang terlibat dalam pertemuan itu termasuk Malaysia, Brunei, dan Selandia Baru. Konferensi selesai pada Senin 6 Agustus. Dia menyatakan delegasi Singapura dalam kondisi aman, namun ia melihat ada tamu hotel terluka.
Sementara Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, yang berada di Lombok untuk pertemuan, mengatakan gempa tersebut cukup kuat untuk menjatuhkannya."Kami berada di lantai 12, lampu padam, namun kami bisa mengungsi. Saya pikir kami cukup beruntung," kata Dutton.
Dutton dan delegasinya, bersama dengan rekannya dari Selandia Baru, telah dievakuasi dari hotel mereka dan bersiap untuk dievakuasi ke Bali.
Shanmugam menyarankan warga Singapura di Lombok untuk menghubungi kedutaan Singapura di Jakarta melalui nomor + 62-(811)-863-348.
"Kami berharap tidak ada cedera serius dan semua orang akan baik-baik saja," kata Shanmugam.
Warga berkumpul di luar ruangan setelah terjadi gempa berkekuatan 7 SR di perempatan Eks Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. Gempa itu terasa hingga ke Bali. ANTARA/Ahmad Subaidi
Gempa terjadi pada kedalaman 15 kilometer di lepas pantai utara Lombok, yang memicu peringatan tsunami hingga dicabut pada pukul 8.25 malam waktu setempat.
Badan Lingkungan Nasional Singapura mengatakan tidak ada laporan tentang gempa di Singapura dan Singapura tidak mungkin terpengaruh oleh tsunami yang mungkin dihasilkan.
Sementara Singapore Airlines mengatakan penerbangan Singapore Airlines ke Bali dan penerbangan SilkAir ke Lombok saat ini dijadwalkan akan beroperasi sesuai jadwal.
"Karena situasi masih bisa berubah, pelanggan disarankan untuk memeriksa status penerbangan mereka di situs web kami," kata juru bicara Singapore Airlines.
Seorang juru bicara Jetstar mengatakan maskapai masih memantau situasi pascagempa dengan seksama dan penerbangannya dari dan ke Denpasar beroperasi sesuai jadwal. Pihak bandara Changi juga mengatakan mereka sedang memantau situasi terkini pasca-gempa Lombok.
Dilaporkan Channel News Asia, 6 Agustus 2018, Shanmugam mengunggah foto ke Facebook bahwa dia berada di kamar hotel yang terkena dampak gempa.
"Akhirnya kami pergi ke bandara dan menunggu di pos polisi bandara. Para petugas polisi di sana baik hati," kata Shanmugam."Tadi malam kami hanya mengambil barang-barang yang paling penting sebelum keluar. Saya sendiri mengamankan laptop saya dengan email resmi saya," lanjut Shanmugam.
Dilansir Strait Times, Shanmugam meninggalkan kamar hotel dan berjalan menuruni tangga sementara gedung masih berguncang.
Delegasi yang terdiri dari 11 anggota, berada di Lombok untuk pertemuan kontra-terorisme sub-regional yang diselenggarakan bersama oleh Indonesia dan Australia.
Negara-negara lain yang terlibat dalam pertemuan itu termasuk Malaysia, Brunei, dan Selandia Baru. Konferensi selesai pada Senin 6 Agustus. Dia menyatakan delegasi Singapura dalam kondisi aman, namun ia melihat ada tamu hotel terluka.
Sementara Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, yang berada di Lombok untuk pertemuan, mengatakan gempa tersebut cukup kuat untuk menjatuhkannya."Kami berada di lantai 12, lampu padam, namun kami bisa mengungsi. Saya pikir kami cukup beruntung," kata Dutton.
Dutton dan delegasinya, bersama dengan rekannya dari Selandia Baru, telah dievakuasi dari hotel mereka dan bersiap untuk dievakuasi ke Bali.
Shanmugam menyarankan warga Singapura di Lombok untuk menghubungi kedutaan Singapura di Jakarta melalui nomor + 62-(811)-863-348.
"Kami berharap tidak ada cedera serius dan semua orang akan baik-baik saja," kata Shanmugam.
Warga berkumpul di luar ruangan setelah terjadi gempa berkekuatan 7 SR di perempatan Eks Bandara Selaparang, Rembiga, Mataram, NTB, Ahad, 5 Agustus 2018. Gempa itu terasa hingga ke Bali. ANTARA/Ahmad Subaidi
Gempa terjadi pada kedalaman 15 kilometer di lepas pantai utara Lombok, yang memicu peringatan tsunami hingga dicabut pada pukul 8.25 malam waktu setempat.
Badan Lingkungan Nasional Singapura mengatakan tidak ada laporan tentang gempa di Singapura dan Singapura tidak mungkin terpengaruh oleh tsunami yang mungkin dihasilkan.
Sementara Singapore Airlines mengatakan penerbangan Singapore Airlines ke Bali dan penerbangan SilkAir ke Lombok saat ini dijadwalkan akan beroperasi sesuai jadwal.
"Karena situasi masih bisa berubah, pelanggan disarankan untuk memeriksa status penerbangan mereka di situs web kami," kata juru bicara Singapore Airlines.
Seorang juru bicara Jetstar mengatakan maskapai masih memantau situasi pascagempa dengan seksama dan penerbangannya dari dan ke Denpasar beroperasi sesuai jadwal. Pihak bandara Changi juga mengatakan mereka sedang memantau situasi terkini pasca-gempa Lombok.
Credit tempo.co