Kamis, 09 Agustus 2018

Duterte Ancam Polisi Korup: Saya Akan Membunuhmu!


Duterte Ancam Polisi Korup: Saya Akan Membunuhmu!
Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengancam akan membunuh polisi yang ketahuan korupsi. Foto/Istimewa

MANILA - Presiden Filipina Rodriogo Duterte menegur 100 lebih anggota polisi Filipina yang korup. Secara demonstratif, ia mengancam akan terus mengawasi dan menetralisir anggota polisi yang dicurigai melakukan korupsi.

Lebih dari 100 polisi, yang saat ini sedang diperiksa karena berbagai pelanggaran di seluruh Filipina, dibawa ke Istana Malacanang untuk dimarahi depan publik oleh Duterte. Presiden Filipina itu pun menyatakan bahwa mereka sama sekali tidak berguna bagi negara dan mewakili wabah masyarakat.

“Saya akan berterus terang ke seluruh Filipina. Jika Anda terus melakukannya, bajingan, saya akan benar-benar membunuh Anda. Anda bisa yakin itu. Saya tidak ada hubungannya dengan Anda yang bodoh,” tegas Duterte kepada anggota polisi yang dituduh melakukan perampokan, pemerasan, penculikan, pemerkosaan, dan tindakan korup lainnya.

Anggota polisi yang terlibat dalam pelanggaran narkoba di tengah-tengah perang anti narkoba di negara itu akan diburu oleh unit khusus.

“Mereka yang terlibat dalam sindikat narkoba, korupsi, saya memiliki unit khusus yang akan mengawasi Anda selama sisa hidup Anda. Dan jika Anda membuat kesalahan lain, saya akan membunuh Anda,” kata Duterte, yang berjanji akan meninjau kasus perorangan.

Menggambarkan mereka yang dibawa ke hadapannya sebagai "penjahat" dan "anjing," Duterte meminta keluarga mereka untuk tidak datang menangis kepadanya jika suatu hari polisi yang korup dibunuh.

“Jika para bajingan ini meninggal, jangan datang kepada kami, meneriakkan 'hak asasi manusia, proses hukum' karena saya sudah memperingatkan Anda,” Duterte memperingatkan, seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (8/8/2018).

Berusaha melindungi citra penegak hukum di negara itu, di tengah kritik internasional dan domestik terhadap perang narkoba, tetap menjadi salah satu dari prioritas utama Duterte.

Lebih dari 1.800 polisi dari 6.401 orang yang menghadapi dakwaan administratif diberhentikan dari pasukan dan sekitar 3.600 sementara ditangguhkan selama masa kepresidenan Duterte, Kepolisian Nasional Filipina (PNP) mengatakan pekan lalu. Di antara mereka yang dipecat adalah 261 polisi yang dites positif menggunakan narkoba.


Credit  sindonews.com