Selasa, 05 Juni 2018

Raja Yordania Desak Perdana Menteri Mundur, Harga Barang Naik




Raja Abdullah II dari Yordania. Mark Wilson/Getty Images
Raja Abdullah II dari Yordania. Mark Wilson/Getty Images

CB, Jakarta - Raja Yordania Abdullah II mendesak Perdana Menteri Hani al-Mulki mengundurkan diri menyusul kemarahan massa akibat harga kebutuhan pokok naik dan RUU Reformasi Pajak.
Menurut sumber yang tak bersedia disebutkan namanya kepada Al Jazeera, hingga hari keeempat, ratusan warga Yordania berkumpul di Ibu Kota Amman pada Ahad malam, 3 Juni 2018, waktu setempat, untuk menolak IMF.
"Mereka memprotes harga barang meroket dan RUU Pajak yang dikirimkan pemerintah ke parlemen bulan lalu."


Anak-anak sekolah mencoba menerbangkan layangan biru di sebuah sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Amman, Yordania, 12 Maret 2018. REUTERS
Unjuk rasa yang juga berlangsung di beberapa kota provinsi lainnya ini tergolong terbesar di Kerajaan dalam kurun waktu tujuh tahun. Dalam aksinya, para pengunjuk rasa menggelar demonstrasi di dekat kantor kabinet. Mereka meneriakkan yel-yel dan mendesak Perdana Menteri Yordania Hani al-Mulki diganti.
"Dalam RUU Pajak yang diajukan pemerintah ke Parlemen, pemerintah menaikkan pajak hingga sedikitnya lima persen," tulis Al Jazeera.
Mulki diangkat menjadi Perdana Menteri Yordania pada 2016 sekaligus diminta bertanggung jawab meningkatkan ekonomi negara di tengah kerusuhan regional dan krisis pengungsi. "Dia bertemu dengan Raja Abdullah II pada Senin ini di Istana kerajaan."
Anak-anak sekolah mencoba menerbangkan layangan biru di sebuah sekolah yang dikelola Perserikatan Bangsa-Bangsa di Amman, Yordania, 12 Maret 2018. REUTERS
Hiba Quntar, salah seorang anggota Presss Syndictae Yordania, mengatakan kepada Al Jazeera, warga yang turun ke jalan itu menyuarakan isi hatinya. Menurut Quntar, pengganti Mulki telah disiapkan. Kemunngkinan dia bakal diganti oleh Menteri Pendidikan Omar al-Razzaz. "Dia lebih disukai dan diterima oleh rakyat Yordania."

Yordania telah lama menderita masalah ekonomi dan tergantung kepada bantuan asing. Awal tahun ini, Yordania mencabut subsidi roti bagi rakyat dan menghadapi protes atas kenaikan pajak penjualan barang.





Credit  tempo.co