Jumat, 22 Juni 2018

Tampik Terlibat Skandal 1MDB, Najib Ungkap Asal Barang Mewah


Tampik Terlibat Skandal 1MDB, Najib Ungkap Asal Barang Mewah
Najib Razak akhirnya buka suara menampik berbagai tudingan keterlibatannya dalam skandal 1MDB. Ia pun mengungkap asal usul semua barang mewah yang disita. (Reuters/Lai Seng Sin)



Jakarta, CB -- Mantan Perdana Menteri Najib Razak akhirnya buka suara menampik berbagai tudingan keterlibatannya dalam skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Meski indikasi itu menguat setelah pemerintahan Mahathir Mohamad menyita berbagai barang mewah dari propertinya, Najib tetap membantah. Ia pun menjelaskan asal usul barang mewah tersebut dalam wawancara khusus dengan Reuters.

"Saya tidak tahu apa-apa soal kapal mewah, lukisan. Saya bahkan belum pernah melihat lukisan itu sebelumnya," ujar Najib.


Ketika ditanya mengenai kemungkinan dana pembelian barang-barang mewah itu berasal dari 1MDB, Najib kembali menampik.



"Saya tidak tahu tentang pembelian ini. Semuanya dilakukan tanpa sepengetahuan saya. Saya tidak akan pernah mengizinkan dana 1MDB digunakan untuk membeli barang-barang ini," ucap Najib.

Melanjutkan jawabannya, Najib berkata, "Saya sudah berada di pemerintahan sejak lama. Saya tahu mana yang benar dan salah."

Ia kemudian malah menyalahkan jajaran 1MDB karena tidak memberi informasi kepadanya sebagai pendiri lembaga tersebut ketika ada yang tak beres.

Sambil bersantai mengenakan kaus dan celana pendek di rumahnya, Najib kemudian mengeluhkan operasi penggeledahan aparat di beberapa propertinya.

Tampik Terlibat Skandal 1MDB, Najib Ungkap Asal Barang Mewah
Najib mengeluhkan operasi penggeledahan aparat di beberapa propertinya. (Ariffin Jamar/The Straits Times via Reuters)
Dalam penggeledahan itu, petugas menyita hampir tiga ratus kotak penuh tas karya desainer kenamaan dan puluhan kantong berisi uang tunai dan perhiasan.

Najib menganggap pengungkapan barang sitaan itu menimbulkan persepsi buruk publik terhadap istrinya, Rosmah Mansor, dan putrinya.

"Itu semua adalah pemberian," kata Najib yang kemudian menjelaskan lebih lanjut bahwa semua barang mewah itu adalah kado pernikahan.

Selain itu, menurut Najib, Daniyar Nazarbayev selaku menantu yang juga merupakan keponakan Presiden Kazakhstan, Nursultan Nazarbayev, juga sering memberikan hadiah tas kepada Rosmah.

"Orang mungkin sulit memahami ini, tapi menantu saya misalnya, dia memberikan Birkin dari sumbernya, lima hingga enam buah sekaligus," ucap Najib.

Berlian Merah Muda

Selain tas bermerek tersebut, masih banyak kepemilikan Najib yang dipermasalahkan karena diduga dibeli menggunakan hasil pencucian uang terkait 1MDB di berbagai belahan dunia.

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat (DOJ) bahkan sudah melayangkan tuntutan untuk mengklaim sekitar US$1,7 miliar aset yang diyakini dicuri dari 1MDB.

Aset tersebut mencakup lukisan Picasso, hunian mewah di California dan New York, saham di perusahaan produksi Hollywood, dan kapal seharga US$265 juta.


Daftar itu juga memuat perhiasan bernilai lebih dari US$200 juta, termasuk liontin dan kalung berlian merah muda 22 karat.

Najib mengaku bahwa perhiasan itu juga ia beli untuk hadiah buat istrinya, tapi tak pernah diserahkan.

"Dan hingga hari ini, kami tidak tahu. Dia mengaku hingga saat ini barang itu tak ada padanya," kata Najib.

Relasi dengan Saudi

Sepanjang wawancara, Najib terus menampik segala tuduhan, termasuk mengenai laporan dugaan aliran dana sebesar US$681 juta dari 1MDB masuk ke rekening pribadi Najib.

Najib kembali menegaskan bahwa uang itu berasal dari sumbangan anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi beberapa tahun silam.

"Yang saya tahu, saya menerima sejumlah uang yang datang dari Saudi, dari perwakilan Raja Abdullah, atas perintahnya," tutur Najib.

Dalam kesempatan itu, Najib membeberkan bahwa ia sama sekali tidak mengetahui segala transaksi yang menggunakan rekening pribadinya.


Ia mengaku sudah mendelegasikan tugas untuk mengurus akun rekening pribadinya itu kepada Nik Faisal Ariff Kamil, direktur SRC International, bekas anak perusahaan 1MDB.

Komisi Anti-Korupsi Malaysia sudah merilis surat perintah penangkapan Nik Faisal, tapi keberadaan orang itu hingga kini belum diketahui.

Meski demikian, Najib memastikan bahwa ia tidak akan kabur dari Malaysia sebelum penyelidikan terkait 1MDB ini rampung.

"Tidak, saya tidak pernah punya rencana untuk kabur karena jika saya kabur, akan ada anggapan saya bersalah," katanya.

Ia pun menutup sesi wawancara itu dengan berkata, "Saya tidak bisa hidup sebagai buronan seumur hidup. Saya ingin membersihkan nama saya."




Credit  cnnindonesia.com