Jumat, 29 Juni 2018

Pangkalan Militer Baru AS di Korsel Resmi Dibuka



Pangkalan Militer Baru AS di Korsel Resmi Dibuka
Pangkalan militer AS yang baru di Korsel Camp Humpreys. Foto/Istimewa

PYEONGTAEK - Militer Amerika Serikat (AS) yang ditempatkan di Korea Selatan (Korsel) akan menempati pangkalan militer baru. Pangkalan tersebut adalah pangkalan militer terbesar AS di luar negeri.

Militer AS di Korsel akan menempati pangkalan militer di Pyeongtaek yang diberi nama Camp Humphreys. Pangkalan ini memiliki luas 14,7 juta meter persegi.

Pangkalan ini juga yang terbesar dalam hal personil. Menurut Pasukan Gabungan AS Korea (USFK), pada 30 April pangkalan itu secara keseluruhan memiliki 19.904. Populasi ini diperkirakan akan mencapai 27.702 pada akhir tahun 2021.

Proyek relokasi, yang dimulai pada tahun 2004, awalnya dimaksudkan untuk merampingkan dan memasukkan sekitar 40 pangkalan AS di seluruh Korsel ke Pyeongtaek dan kota selatan Daegu pada tahun 2008.

Kepala pasukan AS memuji Korsel karena menanggung hampir semua biaya pembangunan pangkalan militer itu.

"Ini adalah proyek yang menelan biaya hampir USD10,8 miliar untuk membangun lebih dari 10 tahun dan investasi Republik Korea lebih dari 90 persen dari biaya," kata Komandan Vincent Brooks di pangkalan yang terlerak sekitar 65 kilometer sebelah selatan dari Ibu Kota Seoul itu.

"Untuk 90 persen itu, Amerika Serikat tetap bersamamu 100 persen," imbuhnya dalam pidato peresmian seperti dilansir dari Reuters, Jumat (29/6/2018).

Pasukan AS sebelumnya di ditempatkan di jantung Seoul sejak konflik Korea 1950-53, yang telah berakhir dengan gencatan senjata dan bukan perjanjian damai. Namun kini, pangkalan tersebut akan diubah menjadi taman umum.

Meski begitu Brooks mengatakan bahwa Komando Gabungan Pasukan AS-Korsel (CFC) akan tetap berada di Seoul, pindah ke kompleks kementerian pertahanan Korsel. Brooks sendiri yang memerintahkan USFK dan CFC.

Sementara itu Presiden Korsel, Moon Jae-in, memuji pembukaan pangkalan militer AS yang baru. Ia mengatakan langkah-langkah baru menuju denuklirisasi semenanjung Korea hanya mungkin karena pencegahan yang dilakukan oleh aliansi AS-Korsel, dan upaya sekutu untuk melibatkan Korea Utara (Korut) secara diplomatis . 





Credit  sindonews.com