Kamis, 21 Juni 2018

Kanada Kritik AS, Pisahkan Anak Imigran Kebijakan yang Keliru


Kanada Kritik AS, Pisahkan Anak Imigran Kebijakan yang Keliru
PM Kanada Justin Trudeau menilai kebijakan yang dikeluarkan Presiden AS Donald Trump untuk memisahkan anak-anak imigran dari orang tua merupakan kebijakan yang keliru. (REUTERS/Chris Wattie).



Jakarta, CB -- Kebijakan Amerika Serikat untuk memisahkan anak-anak migran dari orang tua yang tertangkap saat menyeberangi perbatasan AS-Meksiko secara ilegal merupakan tindakan yang keliru. Demikian dikatakan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau.

"Apa yang terjadi di AS salah," katanya.

Dia menyebut tindakan AS terkait hal tersebut di perbatasan tidak dapat diterima.



"Aku tidak bisa membayangkan apa yang dialami keluarga yang bertahan selama ini. Jelas ini bukan cara kita melakukan hal-hal di Kanada," ujar Trudeau dikutip AFP, Rabu (20/6).



Pemerintahan Presiden Donald Trump menghadapi tekanan di dalam dan di luar negeri atas pemisahan anak imigran dari orang tua mereka.

Para pejabat AS mengatakan lebih dari 2.300 anak telah dipisahkan dari orang tua atau wali mereka sejak awal Mei, ketika kebijakan itu diumumkan.

Anggota parlemen yang mengunjungi anak di bawah umur dalam tahanan menggambarkan anak-anak yang menangis di balik pagar rantai, tanpa tahu kapan mereka akan bertemu orang tua mereka lagi.

Pada hari Selasa, Menteri Imigrasi Kanada Ahmed Hussen memperingatkan bahwa kebijakan itu dapat mengancam status safe haven Amerika.



Sebelumnya, ia bergabung dengan pembangunan Kanada dan menteri luar negeri dalam menyatakan dukungan untuk pemukiman kembali pengungsi, sesuai kebutuhan.

"Tidak ada yang menjadi pengungsi karena pilihan. Kita semua mampu membantu pengungsi membangun kembali kehidupan mereka dan melindungi mereka dari kelaparan dan peperangan," kata sebuah pernyataan.

Kanada negara penerima suaka terbesar kesembilan terbesar di dunia tahun lalu, yakni 47.800 jiwa, menurut data pemerintah.

"Sepanjang sejarah Kanada, kami telah melihat pengungsi dan keturunan mereka menjadi produktif dan menyumbang anggota ekonomi kami, masyarakat kami dan kehidupan budaya kami," katanya.




Credit  cnnindonesia.com