Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (kiri)
menandatangani dokumen bersejarah dengan Presiden AS Donald Trump
(kanan). (REUTERS/Jonathan Ernst)
Trump tak menjelaskan lebih lanjut apa yang ada pada dokumen itu. Dia mengatakan hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut dalam konferensi pers.
Presiden AS hanya mengatakan dokumen itu "sangat komprehensif."
Sementara itu, Kim menyatakan sangat berterima kasih kepada Trump atas pertemuan ini.
"Kami menjalani pertemuan yang sangat bersejarah dan kami akan menandatangani dokumen bersejarah," kata Kim.
"Dunia akan melihat perubahan."
Penandatanganan dilakukan di atas salah satu furnitur antik yang dibuat oleh pengrajin lokal pada 1939. Meja itu pernah digunakan oleh Mahkamah Agung Singapura dan sengaja dipinjam oleh kedutaan besar AS untuk pertemuan Trump dan Kim.
Pertemuan Kim dan Trump menandai pertama kalinya dalam sejarah ada pemimpin dari Korut dan AS yang bertatap muka secara langsung.
Hubungan Korut dan AS sempat memanas sepanjang 2017 lalu, ketika Korut terus melakukan uji coba rudal dan nuklirnya. Kim dan Trump kerap silih melontarkan hinaan hingga ancaman perang.
Di saat yang sama, Korea Selatan dipimpin Presiden Moon Jae-in yang lebih mengedepankan pendekatan lunak terhadap negara tetangganya. Secara resmi, dua Korea masih berstatus musuh perang.
Keinginan Moon disambut perubahan mendadak Kim yang pada pidato akhir tahunnya menyatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Korsel. Setelah itu, kedua negara sepakat memulai proses damai dan berdialog dengan pihak AS.
Credit cnnindonesia.com
Akhiri pertemuan bersejarah, Kim dan Trump teken sebuah dokumen
Singapura (CB) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menandatangani sebuah dokumen
menyeluruh menyusul pertemuan bersejarah yang bertujuan menciptakan
denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sampai saat ini media massa belum mengetahui isi dokumen tersebut.
Menurut Reuters, sekalipun terobosan yang dibuat pada pertemuan ini hanya awal untuk sebuah proses diplomasi, namun proses ini dapat membawa ke perubahan yang langgeng pada lanskap keamanan Asia Timur Laut seperti saat mantan presiden Amerika Serikat Richard Nixon menunjungi Beijing pada 1972 yang mengantarkan kepada transformasi Tiongkok.
Sebelum menandatangani dokumen yang disebut Trump sebagai "surat komprehensif" itu, Kim menyatakan kedua pemimpin telah mengadakan sebuah pertemuan bersejarah dan "telah memutuskan untuk meninggalkan masa lalu. Dunia akan menyaksikan perubahan besar."
Trump menyatakan proses denuklirisasi akan terjadi amat sangat cepat dan menambahkan bahwa dia telah menciptakan "ikatan khusus" dengan Kim dan hubungan dengan Korea Utara akan sangat berbeda (dibandingkan dengan sebelum ini).
"Ini akan mengantarkan kepada hal yang lebih, lebih dan lebih lagi," kata Trump.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa sampai saat ini media massa belum mengetahui isi dokumen tersebut.
Menurut Reuters, sekalipun terobosan yang dibuat pada pertemuan ini hanya awal untuk sebuah proses diplomasi, namun proses ini dapat membawa ke perubahan yang langgeng pada lanskap keamanan Asia Timur Laut seperti saat mantan presiden Amerika Serikat Richard Nixon menunjungi Beijing pada 1972 yang mengantarkan kepada transformasi Tiongkok.
Sebelum menandatangani dokumen yang disebut Trump sebagai "surat komprehensif" itu, Kim menyatakan kedua pemimpin telah mengadakan sebuah pertemuan bersejarah dan "telah memutuskan untuk meninggalkan masa lalu. Dunia akan menyaksikan perubahan besar."
Trump menyatakan proses denuklirisasi akan terjadi amat sangat cepat dan menambahkan bahwa dia telah menciptakan "ikatan khusus" dengan Kim dan hubungan dengan Korea Utara akan sangat berbeda (dibandingkan dengan sebelum ini).
"Ini akan mengantarkan kepada hal yang lebih, lebih dan lebih lagi," kata Trump.
Credit antaranews.com