Ramallah (CB) - Kementerian Luar Negeri Palestina pada Selasa (26/6) mengutuk serangan oleh pemukim Yahudi terhadap orang Palestina dan tempat suci mereka, serta menilai Pemerintah Israel bertanggung-jawab atas serangan itu.

Saat ini Pemerintah Israel melihat kesempatan untuk melakukan rencana perluasan kolonial, termasuk penuntasan Judaisasi atas Jerusalem, perluasan permukiman, serta makin menghapuskan kehadiran Palestina dari wilayah pendudukan, demikian pernyataan Kemenlu Palestina, layaknya dikutip kantor berita Xinhua China.

Pernyataan itu dikeluarkan setelah bentrokan pada malam hari antara orang Palestina dan pasukan Israel tepat setelah pemukim memasuki Kota Nablus di Tepi Barat Sungai Jordan dan melakukan upacara di Makam Nabi Yusuf AS, tempat yang dipandang suci oleh kedua pihak.

Beberapa sumber medis mengatakan lebih dari 35 orang Palestina, termasuk seorang wartawati dan seorang anak kecil, cedera oleh tentara Israel yang menembakkan peluru berlapis karet dan peluru aktif, gas air mata serta granat kejut untuk membubarkan orang Palestina.

Pemukim Yahudi juga menyerang warga sipil Palestina dan kendaraan mereka di Desa Burqa.

Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Amerika Serikat mendukung Israel, dan membiarkan pemukim Yahudi melancarkan provokasi dan kekerasan terhadap orang Palestina dan tempat suci mereka".

Palestina juga menyeru ke Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar "mempercepat pelaksanaan mekanisme hukum internasional dan prosedur untuk mengaktifkan sistem perlindungan internasional sebelum terlalu terlambat".