CB, Jakarta - Pasukan koalisi Arab mulai menyerbu kompleks bandara di kota pelabuhan utama Yaman, Hodeidah,
pada Selasa 19 Juni, setelah pertempuran sengit dengan milisi Houthi
dukungan Iran untuk mempertahankan satu-satunya pelabuhan mereka.
Pendudukan bandara akan menjadi target penting bagi koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mengatakan akan merebut kota dalam waktu singkat untuk menghindari halangan bantuan kepada jutaan warga yang menghadapi kelaparan.
"Mereka telah menyerbu bandara," kata sumber militer Yaman anti-Houthi, seperti dilaporkan Reuters, 19 juni 2018.
“Ini pertama kalinya kami mendengar bentrokan dengan sangat jelas. Kami bisa mendengar suara tembakan artileri dan senapan mesin,” ungkap salah satu penduduk Hodeidah, yang menyebut pesawat tempur Koalisi Arab membombardir bandara sejak Selasa pagi. Koalisi Arab melancarkan serangan gencar terhadap Hodeidah sepekan lalu untuk mengubah arah perang yang telah berlangsung lama antara Arab Saudi dan Iran.
Shamaa Qassim Eyssa, 35 tahun memandikan anaknya Abdu Mohammed Ruzaiq, saat berada di tempat tinggalnya di tempat pembuangan sampah di pelabuhan Laut Merah di Hodeidah, Yaman, 16 Januari 2018. Tempat pembuangan sampah menjadi sumber makanan bagi ratusan orang Yaman yang miskin. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE, Anwar Gargash, mengatakan bahwa koalisi mengambil pendekatan terukur untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil, dan membiarkan Houthi mundur ke ibukota Sanaa.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan sekitar 5.200 keluarga, atau sekitar 26.000 jiwa, telah melarikan diri dari pertempuran Hodeidah.
"Jumlah itu diperkirakan akan meningkat ketika permusuhan berlanjut," kata Dujarric, seperti dilansir dari VOA.
Serangan terhadap Hodeidah dikecam kelompok kemanusiaan internasional, yang takut pertempuran berlarut-larut dapat menutup pelabuhan kota dan berpotensi membuat jutaan orang kelaparan. Sekitar 70 persen makanan Yaman masuk melalui pelabuhan Hodeidah, termasuk sebagian besar bantuan kemanusiaan dan pasokan bahan bakar. Sekitar dua pertiga dari 27 juta populasi Yaman bergantung pada bantuan dan 8,4 juta orang beresiko kelaparan.
Pendudukan bandara akan menjadi target penting bagi koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab yang mengatakan akan merebut kota dalam waktu singkat untuk menghindari halangan bantuan kepada jutaan warga yang menghadapi kelaparan.
"Mereka telah menyerbu bandara," kata sumber militer Yaman anti-Houthi, seperti dilaporkan Reuters, 19 juni 2018.
“Ini pertama kalinya kami mendengar bentrokan dengan sangat jelas. Kami bisa mendengar suara tembakan artileri dan senapan mesin,” ungkap salah satu penduduk Hodeidah, yang menyebut pesawat tempur Koalisi Arab membombardir bandara sejak Selasa pagi. Koalisi Arab melancarkan serangan gencar terhadap Hodeidah sepekan lalu untuk mengubah arah perang yang telah berlangsung lama antara Arab Saudi dan Iran.
Shamaa Qassim Eyssa, 35 tahun memandikan anaknya Abdu Mohammed Ruzaiq, saat berada di tempat tinggalnya di tempat pembuangan sampah di pelabuhan Laut Merah di Hodeidah, Yaman, 16 Januari 2018. Tempat pembuangan sampah menjadi sumber makanan bagi ratusan orang Yaman yang miskin. REUTERS/Abduljabbar Zeyad
Menteri Negara Urusan Luar Negeri UAE, Anwar Gargash, mengatakan bahwa koalisi mengambil pendekatan terukur untuk meminimalkan risiko terhadap warga sipil, dan membiarkan Houthi mundur ke ibukota Sanaa.
Stephane Dujarric, juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, mengatakan sekitar 5.200 keluarga, atau sekitar 26.000 jiwa, telah melarikan diri dari pertempuran Hodeidah.
"Jumlah itu diperkirakan akan meningkat ketika permusuhan berlanjut," kata Dujarric, seperti dilansir dari VOA.
Serangan terhadap Hodeidah dikecam kelompok kemanusiaan internasional, yang takut pertempuran berlarut-larut dapat menutup pelabuhan kota dan berpotensi membuat jutaan orang kelaparan. Sekitar 70 persen makanan Yaman masuk melalui pelabuhan Hodeidah, termasuk sebagian besar bantuan kemanusiaan dan pasokan bahan bakar. Sekitar dua pertiga dari 27 juta populasi Yaman bergantung pada bantuan dan 8,4 juta orang beresiko kelaparan.
Credit tempo.co