ISLAMABAD
- Pakistan memanggil Duta Besar (Dubes) Amerika Serikat (AS) David
Hale untuk meminta penjelasan mengenai tweet Presiden AS Donald Trump
tentang bantuan ke Islamabad.
Hale dipanggil ke Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan untuk menjelaskan tweet Trump. Juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Islamabad membenarkan pertemuan itu telah dilakukan.
Dalam tweetnya, Trump menyatakan, AS secara bodoh menyerahkan bantuan lebih dari USD33 miliar pada Pakistan dalam 15 tahun terakhir dan tak mendapat apa pun selain kebohongan.
“Mereka memberi surga aman untuk para teroris yang kita buru di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!” tweet Trump.
Kata-kata keras Trump itu dipuji musuh lama Pakistan, India dan Afghanistan. Meski demikian, China yang menjadi aliansi Pakistan memuji peran
Islamabad dalam memerangi terorisme.
Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahid Khaqan Abbasi menyatakan akan memimpin rapat kabinet untuk membahas tweet Trump. Adapun para petinggi militer dan sipil akan membahas memburuknya hubungan antara Pakistan dan AS.
Hubungan kedua negara memburuk selama beberapa tahun terakhir karena Islamabad dituduh mendukung jaringan militan Haqqani yang beraliansi dengan Taliban Afghanistan. AS juga menuduh para komandan Taliban Afghanistan tinggal di wilayah Pakistan. Pada 2016, Pemimpin Taliban Mullah Mansour tewas oleh serangan drone AS di wilayah Pakistan dan pada 2011 dan Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden ditemukan dan tewas diserang tentara AS di
Kota Abbottabad, Pakistan.
AS telah memberi sinyal pada Pakistan untuk memangkas bantuan dan menerapkan langkah hukuman, jika Islamabad tidak berhenti membantu atau menutup mata pada militan Haqqani yang melancarkan serangan lintas perbatasan di Afghanistan.
Pakistan menolak tuduhan pihaknya tidak bertindak banyak dalam perang melawan militan. Pakistan menyatakan sejak 2001 negaranya menderita lebih banyak dibandingkan AS akibat berbagai serangan militan yang korban tewasnya mencapai puluhan ribu jiwa.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan Asif menganggap komentar Trump sebagai wujud frustrasi atas kegagalan AS di Afghanistan saat militan Taliban menguasai lebih banyak wilayah dan melancarkan banyak serangan besar.
“Dia tweet melawan kita (Pakistan) dan Iran untuk konsumsi domestik. Dia lagi dan lagi mengungkap frustrasinya pada Pakistan atas kegagalan di Afghanistan saat mereka terjebak di jalan buntu di Afghanistan,” ungkap Asif yang menambahkan Pakistan tidak membutuhkan bantuan AS.
Pejabat Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan Gedung Putih tidak berencana mengirim bantuan sebesar USD255 juta ke Pakistan sekarang.
Hale dipanggil ke Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Pakistan untuk menjelaskan tweet Trump. Juru bicara Kedutaan Besar (Kedubes) AS di Islamabad membenarkan pertemuan itu telah dilakukan.
Dalam tweetnya, Trump menyatakan, AS secara bodoh menyerahkan bantuan lebih dari USD33 miliar pada Pakistan dalam 15 tahun terakhir dan tak mendapat apa pun selain kebohongan.
“Mereka memberi surga aman untuk para teroris yang kita buru di Afghanistan, dengan sedikit bantuan. Tidak lagi!” tweet Trump.
Kata-kata keras Trump itu dipuji musuh lama Pakistan, India dan Afghanistan. Meski demikian, China yang menjadi aliansi Pakistan memuji peran
Islamabad dalam memerangi terorisme.
Perdana Menteri (PM) Pakistan Shahid Khaqan Abbasi menyatakan akan memimpin rapat kabinet untuk membahas tweet Trump. Adapun para petinggi militer dan sipil akan membahas memburuknya hubungan antara Pakistan dan AS.
Hubungan kedua negara memburuk selama beberapa tahun terakhir karena Islamabad dituduh mendukung jaringan militan Haqqani yang beraliansi dengan Taliban Afghanistan. AS juga menuduh para komandan Taliban Afghanistan tinggal di wilayah Pakistan. Pada 2016, Pemimpin Taliban Mullah Mansour tewas oleh serangan drone AS di wilayah Pakistan dan pada 2011 dan Pemimpin Al Qaeda Osama bin Laden ditemukan dan tewas diserang tentara AS di
Kota Abbottabad, Pakistan.
AS telah memberi sinyal pada Pakistan untuk memangkas bantuan dan menerapkan langkah hukuman, jika Islamabad tidak berhenti membantu atau menutup mata pada militan Haqqani yang melancarkan serangan lintas perbatasan di Afghanistan.
Pakistan menolak tuduhan pihaknya tidak bertindak banyak dalam perang melawan militan. Pakistan menyatakan sejak 2001 negaranya menderita lebih banyak dibandingkan AS akibat berbagai serangan militan yang korban tewasnya mencapai puluhan ribu jiwa.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Pakistan Asif menganggap komentar Trump sebagai wujud frustrasi atas kegagalan AS di Afghanistan saat militan Taliban menguasai lebih banyak wilayah dan melancarkan banyak serangan besar.
“Dia tweet melawan kita (Pakistan) dan Iran untuk konsumsi domestik. Dia lagi dan lagi mengungkap frustrasinya pada Pakistan atas kegagalan di Afghanistan saat mereka terjebak di jalan buntu di Afghanistan,” ungkap Asif yang menambahkan Pakistan tidak membutuhkan bantuan AS.
Pejabat Dewan Keamanan Nasional AS menyatakan Gedung Putih tidak berencana mengirim bantuan sebesar USD255 juta ke Pakistan sekarang.
Credit sindonews.com
Pakistan: AS Jadikan Kami Pelarian atas Kegagalan di Afghanistan
ISLAMABAD
- Pemerintah Pakistan angkat bicara mengenai tudingan yang disampaikan
oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, yang menyebut Pakistan
telah menjadi "surga" bagi para teroris. Sebelumnya, Trump menyatakan
Pakistan telah memberikan perlindungan kepada kelompok teroris dari
Afghanistan.
Menteri Luar Negeri Pakistan, Khawaja Asif menyatakan apa yang disampaikan Trump tersebut adalah sebuah aksi politik, untuk mengalihkan perhatian atas kegagalan yang didapat AS di Afghanistan.
"Dia telah berkicau mengenai kita (Pakistan) dan Iran untuk konsumsi domestiknya. Dia berulang kali membawa rasa frustrasinya ke Pakistan, karena kegagalan di Afghanistan, karena mereka terjebak di jalan buntu di Afghanistan," ucap Asif, seperti dilansir Reuters pada Selasa (2/1).
Mengenai keputusan Trump untuk menghentikan bantuan kepada Pakistan, Asif menegaskan bahwa Pakistan tidak membutuhkan bantuan AS.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi dilaporkan memimpin sebuah rapat kabinet yang akan fokus pada kicauan Trump, dan esok hari pemimpin militer Pakistan akan bertemu untuk membahas hubungan dengan AS yang terus memburuk.
Selain itu, Pakistan juga dikabarkan telah memanggil Duta Besar AS untuk Pakistan David Hale, untuk menjelaskan maksud dari kicauan Trump tersebut. Belum ada keterangan resmi baik dari pemerintah Pakistan, ataupun Kedutaan Besar AS di Islamabad mengenai pemanggilan Hale.
Menteri Luar Negeri Pakistan, Khawaja Asif menyatakan apa yang disampaikan Trump tersebut adalah sebuah aksi politik, untuk mengalihkan perhatian atas kegagalan yang didapat AS di Afghanistan.
"Dia telah berkicau mengenai kita (Pakistan) dan Iran untuk konsumsi domestiknya. Dia berulang kali membawa rasa frustrasinya ke Pakistan, karena kegagalan di Afghanistan, karena mereka terjebak di jalan buntu di Afghanistan," ucap Asif, seperti dilansir Reuters pada Selasa (2/1).
Mengenai keputusan Trump untuk menghentikan bantuan kepada Pakistan, Asif menegaskan bahwa Pakistan tidak membutuhkan bantuan AS.
Sementara itu, Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbasi dilaporkan memimpin sebuah rapat kabinet yang akan fokus pada kicauan Trump, dan esok hari pemimpin militer Pakistan akan bertemu untuk membahas hubungan dengan AS yang terus memburuk.
Selain itu, Pakistan juga dikabarkan telah memanggil Duta Besar AS untuk Pakistan David Hale, untuk menjelaskan maksud dari kicauan Trump tersebut. Belum ada keterangan resmi baik dari pemerintah Pakistan, ataupun Kedutaan Besar AS di Islamabad mengenai pemanggilan Hale.
Credit sindonews.com