Kamis, 20 Juli 2017

Pemberontak Ukraina Umumkan Pembentukan Negara Baru



Pemberontak Ukraina Umumkan Pembentukan Negara Baru
Republik Rakyat Donetsk (DPR), wilayah yang diproklamirkan oleh pemberontak Ukraina, baru saja mengumumkan pembentukan negara baru. Foto/Istimewa


DONETSK - Republik Rakyat Donetsk (DPR), wilayah yang diproklamirkan oleh pemberontak Ukraina, baru saja mengumumkan pembentukan negara baru. Negara itu diberi nama Malorossiya, atau Rusia kecil, yang dipandang sebagai pengganti Ukraina.

Pengumuman pembentukan negara baru ini disampaikan oleh pemimpin DPR, Alexander Zakharchenko. Dia mengajukan masa transisi selama tiga tahun untuk membentuk Malorossiya, sebagai cara untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di Ukraina.

"Kami mengusulkan untuk mendirikan negara Malorossiya. Malorossiya adalah sebuah negara muda yang independen. Masa transisi sampai tiga tahun," kata Zakharchenko, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (18/7).

Dia menyatakan pihaknya telah membuat kesimpulan bahwa Ukraina telah menunjukkan dirinya sebagai negara yang gagal, dan meminta masyarakat internasional untuk mendukung proposalnya.
"Kami harus didukung oleh penduduk daerah. Solusi ini mungkin terwujud karena masyarakat internasional mendukung gagasan tersebut," sambungnya.

Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pemerintah Ukraina, ataupun dari Amerika Serikat (AS), sebagai pendukung utama Kiev atas pengumuman pembentukan negara baru tersebut.




Credit  sindonews.com


Prancis Desak Rusia Kutuk Pembentukan Negara Malorossiya


Prancis Desak Rusia Kutuk Pembentukan Negara Malorossiya
Prancis menyerukan Rusia untuk mengutuk pembentukan negara baru bernama Malorossiya. Foto/Sputnik
 

PARIS - Prancis menyerukan Rusia untuk mengutuk pembentukan negara baru bernama Malorossiya. Pengumuman pembentukan negara baru ini disampaikan oleh pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR), Alexander Zakharchenko.

"Kami meminta Rusia untuk mengutuk fakta ini, yang melanggar kesepakatan Minsk dan mengkhianati semangat negosiasi dalam format Normandia. Rusia harus mengintensifkan upayanya untuk mengakhiri konflik," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes Romatet-Espagne seperti dilansir Sputnik pada Selasa (18/7).

Sementara itu, Jerman yang merupakan bagian dari kelompok Normandia Four mengecam pengumuman pembentukan negara baru tersebut, dan menyebutnya sangat tidak dapat diterima. Normadia Four adalah kelompok yang terdiri dari Jerman, Ukraina, Prancis, dan Rusia, yang bertugas untuk menyelesaikan konflik di Ukraina.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Ukraina Pavlo Klimkin menuduh Rusia berada di balik pengumuman negara tersebut. Klimkin menyatakan, Rusia berusaha untuk menerapkan skenario Abkhazia di Donbass dengan adanya pengumuman tersebut.

"Tepat pada saat delegasi Ukraina berada di Georgia, Kremlin mencoba untuk melakukan skenario Abkhazia di Donbas. Kami tidak akan membiarkan ini terjadi," kata Klimkin.

Abkhazia adalah sebuah wilayah di Georgia yang dikuasai oleh kelompok pro-Rusia. Wilayah ini memutuskan lepas dari Georgia tidak lama setelah terjadi perang antara Georgia dan Rusia pada tahun 2008 lalu. Moskow adalah pihak pertama yang mengakui Abkhazia sebagai negara merdeka.





Credit  sindonews.com