Petugas gabungan mengangkat kantong
jenazah korban pesawat Hercules C-130 yang jatuh di Jalan Jamin Ginting,
Medan, Sumatera Utara, Selasa (30/6). (AntaraFoto/ Irsan Mulyadi)
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Madya Dwi Badarmanto mengatakan jumlah tersebut sesuai dengan manifes penumpang, yakni 101 penumpang dan 12 awak pesawat prajurit TNI Angkatan Udara.
"Jadi 101 itu tidak termasuk dengan awak prajurit. Ditambah mereka totalnya jadi 113," kata Dwi saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa malam (30/6).
|
Sebelumnya, pada Senin (29/6), pesawat berangkat dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, menuju Lanud Adisucipto Semarang sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat akhirnya terbang ke Lanud Halim Perdanakusumah. Hari kedua, Selasa (30/6), pesawat berangkat dari Lanud Halim untuk menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, lalu dilanjut ke Lanud Dumai sebelum tiba di Lanud Suwondo dan mengalami kecelakaan saat mau ke Lanud Tanjung Pinang.
Seharusnya, setelah dari Tanjung Pinang, pesawat Hercules tersebut akan mengunjungi Lanud Ranai sebelum mengakhiri perjalanan ke Lanud Supadio di Pontianak. Hari ketiga, Rabu (1/7), pesawat hercules tersebut seharusnya kembali menyusuri jalur yang hari sebelumnya mereka lalui tapi bedanya adalah dilakukan mundur dimulai di Lanud Pontianak dan diakhiri di Lanud Halim. Sedangkan hari terakhir pesawat seharusnya berangkat dari Halim menuju Adisucipto dan menyelesaikan misi dengan tiba di Abdurahman Saleh.
Nahas bagi mereka, pesawat tersebut tak mampu menyelesaikan misinya lantaran jatuh di Medan. "Jadi saat pesawat singgah di lanud itu ada pergantian prajurit atau aplus nama lainnya, saat pergantian tersebut mereka pasti membawa keluarga," kata Dwi.
Hingga kini, sekitar enam jam setelah pesawat tersebut jatuh, sudah lebih dari 50 korban meninggal dunia yang sudah disemayamkan di Rumah Sakit Adam Malik, tapi belum semua korban tersebut teridentifikasi identitasnya. Proses evakuasi pun hingga kini masih dilakukan.
Credit CNN Indonesia
Kronologi Jatuhnya Hercules di Medan
Credit CNN Indonesia
TNI AU cari penyebab C-130B Hercules jatuh
... ingin investigasi secepatnya selesai tapi tentunya tidak semudah itu....Medan (CB) - TNI AU akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pesawat C-130B Hercules yang jatuh di Jalan Jamin Ginting, Kawasan Simalingkar, Medan, Selasa.
"Kita tetap lakukan evaluasi, kira-kira dimana kesalahan dan penyebab jatuhnya pesawat," kata Kepala Staf TNI AU, Marsekal TNI Agus Supriatna, di Medan, saat meninjau lokasi pesawat transport berat itu jatuh.
Ia mengatakan, tim yang ditunjuk saat ini juga sedang melakukan investigasi secara total sehingga benar-benar diketahui secara pasti penyebab, jumlah penumpang yang tewas, barang yang dibawa maupun lainnya.
"Kami ingin investigasi secepatnya selesai tapi tentunya tidak semudah itu. Apalagi kita tidak punya saksi karena seluruh penumpang dan awak pesawat belum kita ketahui kondisinya secara pasti," katanya.
Sementara ditanya total jumlah korban akibat jatuhnya pesawat tersebut, ia mengatakan pihaknya masih melakukan pendataan sehingga belum dapat memastikan terutama warga sipil.
"Kita belum dapat data warga sipil yang menjadi korban," katanya.
C-130B
Hercules dari Skuadron Udara 32 yang berpangkalan di Pangkalan Udara
Utama TNI AU Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur itu, diketahui
membawa 101 orang dalam penerbangan nahas itu. Personel pengawak C-130B
Hercules bernomor registrasi A-1310 itu berjumlah 12 orang.
Credit ANTARA News
Pengamat: Kemungkinan Awal, Mesin Hercules Gagal Berfungsi
Petugas gabungan berusaha memadamkan
api pesawat Hercules yang jatuh, di Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera
Utara, Selasa (30/6). (Antara Foto/Irsan Mulyadi)
Pesawat hercules milik TNI Angkatan Udara jatuh
di Jalan Jamin Ginting KM 10, Padang Bulan, Kota Medan, Sumatera Utara
pada Selasa siang (30/6). Pesawat tersebut berangkat dari Landasan Udara
Suwondo dan berencana menuju dua landasan udara di Pulau Sumatera
sebelum menuju Lanud Supadio di Pontianak.
Berdasarkan surat perintah terbang bernomor SPT/1171/VI/2015 yang diterima CNN Indonesia, pesawat bertipe C-130 dan bernomor A-1310 tersebut melakukan perjalanan terbang dari Lanud Suwondo menuju Lanud Tanjung Pinang dan Lanud Ranai yang keduanya terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Sayangnya, sebelum tiba di Lanud Tanjung Pinang, pesawat tersebut jatuh.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan terlalu dini untuk mengetahui sebab musabab jatuhnya pesawat TNI AU tersebut yang belakangan diketahui menimbulkan korban jiwa 113. Namun, jika melihat kesaksian dari saksi mata di lokasi kejadian, kemungkinan paling awal menurut Gerry adalah gagalnya mesin berfungsi di salah satu sayap.
Berdasarkan surat perintah terbang bernomor SPT/1171/VI/2015 yang diterima CNN Indonesia, pesawat bertipe C-130 dan bernomor A-1310 tersebut melakukan perjalanan terbang dari Lanud Suwondo menuju Lanud Tanjung Pinang dan Lanud Ranai yang keduanya terletak di Provinsi Kepulauan Riau. Sayangnya, sebelum tiba di Lanud Tanjung Pinang, pesawat tersebut jatuh.
Pengamat penerbangan Gerry Soejatman mengatakan terlalu dini untuk mengetahui sebab musabab jatuhnya pesawat TNI AU tersebut yang belakangan diketahui menimbulkan korban jiwa 113. Namun, jika melihat kesaksian dari saksi mata di lokasi kejadian, kemungkinan paling awal menurut Gerry adalah gagalnya mesin berfungsi di salah satu sayap.
“Masih terlalu dini memang. Meledak di udara, itu belum bisa
dipastikan. Tapi kemunginan awal salah satu mesin di salah satu sayap
tidak berfungsi,” kata Gerry saat berbincang dengan CNN Indonesia,
Selasa (30/6).
Lebih jauh, Hercules yang memiliki empat mesin, masing-masing dua di kedua sayapnya kemungkinan dua mesin mati sekaligus di satu sayap, sehingga pesawat kehilangan daya angkat. Kemungkinan itu bisa terjadi jika melihat posisi ekor pesawat yang telah hancur dalam posisi terbalik.
“Jika dua mesin mati di satu sayap, itu hilang daya angkat dan bisa saja terbalik, karena hanya ada dorongan dari salah satu sayap, dan mungkin gagal ditangani.”
jadwal pesawat terbang sudah dimulai kemarin, dan seharusnya berakhir pada awal Juli mendatang. Pada Senin, pesawat berangkat dari Lanud Abdurahman Saleh, Malang, menuju Lanud Adisucipto Semarang sekitar pukul 09.00 WIB, sebelum akhirnya terbang ke Lanud Halim Perdanakusumah. (Baca juga:
Hari kedua, hari ini, pesawat berangkat dari Lanud Halim untuk menuju Lanud Roesmin Nurjadin di Pekanbaru, lalu berlanjut ke Lanud Dumai, sebelum tiba di Lanud Suwondo dan mengalami kecelakaan saat menuju Lanud Tanjung Pinang.
Hari ketiga, Rabu (1/7), pesawat hercules tersebut seharusnya kembali menyusuri jalur yang hari sebelumnya mereka lalui tapi bedanya dilakukan mundur dimulai di Lanud Pontianak dan diakhiri di Lanud Halim, sedangkan hari terakhir pesawat seharusnya berangkat dari Halim menuju Adisucipto dan menyelesaikan misi dengan tiba di Abdurahman Saleh.
Daftar Nama 11 Awak Pesawat Hercules TNI AU yang Jatuh di Medan
Hingga saat ini, belum diketahui nama korban tewas. Pesawat Hercules dengan nomor penerbangan A1310 itu diketahui mengangkut 11 awak di dalamnya.
Mengutip Kompas TV, berikut nama-nama awak yang berada di dalam pesawat Hercules itu:
- Pilot: Kapten Pnb Sandy Permana
- Kopilot 1: Lettu Pnb Pandu Setiawan
- Kopilot 2: Lettu Pnb Dian Sukma P
- Navigator: Kapten Nav Roni Setiawan
- Juru Radio Udara: Serma Bambang H
- Juru Mesin Udara: Peltu Ibnu Kohar
- Juru Mesin Udara: Peltu Andik S
- Juru Mesin Udara: Pelda Parijo
- Instruktur Load Master: Peltu Ngaserman
- Load Master: Peltu Yahya
- Load Master: Pelda Agus P
Sebelumnya, petugas Humas Rumah Sakit Adam Malik, Sairi M Saragih, mengatakan, pihaknya sudah menerima 11 kantong jenazah.
RS Adam Malik juga belum memberi informasi detail mengenai kondisi korban luka yang dibawa ke rumah sakit itu. Sementara itu, ada satu warga yang tengah menjalani perawatan intensif.
"Satu perempuan 45 tahun dengan luka bakar sedang dirawat di UGD," ungkapnya dalam wawancara dengan Metro TV, Selasa siang.
Adapun Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya mengatakan, pesawat Hercules itu jatuh pada pukul 12.08. Pesawat sudah lepas landas dan sempat terbang sekitar dua menit.
Menurut Fuad, lokasi jatuhnya pesawat sekitar 5 kilometer dari Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Soewondo. Ketika itu, pesawat akan berangkat menuju Tanjung Pinang dan mengangkut logistik.
Credit KOMPAS.com
Ini Nama-nama Korban Hercules Jatuh yang Sudah Teridentifikasi DVI
MEDAN, CB — Ketua Disaster Victim Identification (DVI) Provinsi Sumatera Utara Kombes Setyo Pranoto mengatakan, pihaknya berhasil mengidentifikasi 23 korban dari kecelakaan maut pesawat Hercules C-130 milik TNI.
Nama-nama dari ke-23 korban tersebut adalah:
1. Lettu Agus Riyadi
2. Peltu Yahya Komari
3. Pratu Warsianto
4. Sertu Irianto Sili
5. Pelda Ngatemen
6. Kopda Doni SW
7. Pratu Sepridoni
8. Pelda Warsito
9. Pratu Agus Purwanto
10. Aipda Sugianto
11. Aipda Luffi
12. Aipda Ando Dandi Pranowo
13. Kapten Penerbang Sandy Permana (pilot)
14. Serma Pariyo
15. Bambang Herawanto
16. Serda Novic
17. Serda Samsir
18. Serda Joko Purwanto
19. Serda Rahmadan
20. Sertu Aang Subarna
21. Peltu Ibnu Kohar
22. Letda Dian Sukma Pasaribu
23. Lettu Penerbang Pandu Setiawan
Pesawat Hercules itu jatuh beberapa saat setelah lepas landas dari Lanud Soewondo, Medan. Pesawat sedianya akan menuju Lanud Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, dengan misi Penerbangan Angkutan Udara Militer (PAUM). Namun, baru beberapa menit lepas landas, pesawat jatuh serta menimpa belasan mobil dan rumah warga
Credit KOMPAS.com