WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengakui bahwa kebijakan
luar negeri AS di Timur Tengah telah gagal. Dia menuturkan,
pemerintahannya akan fokus pada memperbaiki infrastruktur Amerika
daripada ikut dalam perang tanpa akhir.
Berbicara dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), Trump mengatakan bahwa ISIS akan dikalahkan "seratus persen" dalam satu atau dua hari. Ia juga kembali menegaskan sikap pemerintahannya untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah dan juga mungkin Irak.
"Kami akan meninggalkan sekelompok kecil tentara pria dan wanita, tetapi kami ingin membawa orang-orang kami pulang, sudah waktunya. Kami seharusnya berada di Suriah selama 4 bulan, tetapi kami berakhir 5 tahun," ucap Trump, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).
Berbicara dalam Konferensi Tindakan Politik Konservatif (CPAC), Trump mengatakan bahwa ISIS akan dikalahkan "seratus persen" dalam satu atau dua hari. Ia juga kembali menegaskan sikap pemerintahannya untuk menarik pasukan Amerika dari Suriah dan juga mungkin Irak.
"Kami akan meninggalkan sekelompok kecil tentara pria dan wanita, tetapi kami ingin membawa orang-orang kami pulang, sudah waktunya. Kami seharusnya berada di Suriah selama 4 bulan, tetapi kami berakhir 5 tahun," ucap Trump, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (3/3).
Dia
lalu mengecam kebijakan Timur Tengah yang telah diambil pemerintah AS
sebelumnya, dengan mengingat kunjungan pertamanya ke Irak pada 2017
ketika pesawat yang dia tumpangi harus mematikan semua lampu sebelum
mendarat untuk tujuan keamanan.
"Pikirkan ini. Kami menghabiskan USD 7 triliun di Timur Tengah dan kami tidak dapat mendaratkan pesawat dengan lampu menyala, 20 tahun kemudian. Betapa buruknya itu!" ungkap Trump.
"Pikirkan ini. Kami menghabiskan USD 7 triliun di Timur Tengah dan kami tidak dapat mendaratkan pesawat dengan lampu menyala, 20 tahun kemudian. Betapa buruknya itu!" ungkap Trump.
Credit sindonews.com