ANKARA
- Badan intelijen Turki dilaporkan tengah melakukan menyelidiki
perjalanan yang dilakukan oleh teroris Christchurch. Mereka menduga,
pelaku yang merupakan warga negara Australia telah dibantu dan didukung
oleh organisasi dengan "sumber daya yang baik."
Brenton Tarrant (28) diketahui masuk ke Turki dua kali pada 2016, masing-masing selama seminggu pada bulan Maret dan lebih dari sebulan di bulan September.
Selama delapan tahun terakhir ia telah melakukan perjalanan beberapa kali ke Eropa, serta negara-negara lain seperti Pakistan dan Korea Utara (Korut).
Brenton Tarrant (28) diketahui masuk ke Turki dua kali pada 2016, masing-masing selama seminggu pada bulan Maret dan lebih dari sebulan di bulan September.
Selama delapan tahun terakhir ia telah melakukan perjalanan beberapa kali ke Eropa, serta negara-negara lain seperti Pakistan dan Korea Utara (Korut).
"Intelejen Turki berpikir ada organisasi dengan sumber daya yang baik di belakang ini," imbuhnya seperti dikutip dari Radionz.co.nz, Selasa (19/3/2019).
Polisi di Yunani dan Balkan juga menyelidiki informasi tentang perjalanan Tarrant melalui wilayah antara 2016 dan 2018.
Badan intelijen Inggris, MI5, juga sedang menyelidiki potensi hubungan antara Tarrant dan kelompok-kelompok ekstrimis domestik negara itu.
The Sunday Times melaporkan bahwa MI5 - yang mengendalikan kontra intelijen dan keamanan Inggris - telah memimpin penyelidikan.
Credit sindonews.com