RIYADH
- Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov dilaporkan telah melakukan
pertemuan dengan Menteri Negara Urusan Luar Negeri Arab Saudi, Adel
Jubeir di Riyadh. Isu Palestina-Israel menjadi salah satu isu utama yang
dibahas keduanya.
Dalam konferensi pers bersama, Lavrov menuturkan bahwa Moskow dan Riyadh sepakat bahwa konflik Palestina-Israel harus diselesaikan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan Prakarsa Perdamaian Arab.
"Kami memberikan perhatian khusus pada kebutuhan untuk mencapai kemajuan dalam menyelesaikan masalah Palestina-Israel, yang telah terhenti. Kami yakin bahwa hanya mungkin untuk mengatasi kebuntuan dengan menggunakan prinsip-prinsip untuk penyelesaian damai yang digariskan oleh PBB pada dasar dari solusi dua negara," ucap Lavrov.
Dalam konferensi pers bersama, Lavrov menuturkan bahwa Moskow dan Riyadh sepakat bahwa konflik Palestina-Israel harus diselesaikan berdasarkan resolusi Dewan Keamanan (DK) PBB dan Prakarsa Perdamaian Arab.
"Kami memberikan perhatian khusus pada kebutuhan untuk mencapai kemajuan dalam menyelesaikan masalah Palestina-Israel, yang telah terhenti. Kami yakin bahwa hanya mungkin untuk mengatasi kebuntuan dengan menggunakan prinsip-prinsip untuk penyelesaian damai yang digariskan oleh PBB pada dasar dari solusi dua negara," ucap Lavrov.
"Kami
pasti akan berusaha untuk memastikan bahwa upaya lebih lanjut dilakukan
berdasarkan resolusi DK PBB dan Prakarsa Perdamaian Arab, yang diajukan
oleh mendiang Raja Saudi Abdullah bin Abdul Aziz al Saud," sambungnya,
seperti dilansir Tass pada Rabu (6/3).
Lavrov menambahkan bahwa dia dan Juebir juga telah membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengingat kebutuhan utama untuk memerangi terorisme dan penyebaran ide-ide ekstremis," serta upaya untuk menyelesaikan krisis di Suriah dan Yaman.
Lavrov menambahkan bahwa dia dan Juebir juga telah membahas situasi di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengingat kebutuhan utama untuk memerangi terorisme dan penyebaran ide-ide ekstremis," serta upaya untuk menyelesaikan krisis di Suriah dan Yaman.
Credit sindonews.com