Jumat, 22 Maret 2019

Rusia Diduga akan Tes Hampir 20 Rudal yang Tak Bisa Dicegat AS


Rusia Diduga akan Tes Hampir 20 Rudal yang Tak Bisa Dicegat AS
Rudal hipersonik Kinzhal Rusia saat diuji terbang. Foto/BBC


WASHINGTON - Hampir 20 rudal Rusia yang saat ini tidak dapat dicegat atau dihalau sistem pertahanan Amerika Serikat (AS) diduga akan diuji coba. Misil-misil hipersonik itu dilaporkan sedang dipindahkan ke lokasi pengujian militer.

Aktivitas terkait misil-misil berbahaya Moskow itu diungkap sejumlah pejabat yang mengetahui laporan intelijen Amerika Serikat.

"Ini menunjukkan bahwa mereka memiliki ambisi untuk mengembangkan senjata-senjata ini dan bahwa mereka telah memprioritaskan program khusus ini," kata salah satu sumber yang berbicara kepada CNBC secara anonim, Jumat (22/3/2019).

"Rusia pada dasarnya menentukan bahwa mereka merasa nyaman dengan desain dan sekarang akan fokus pada fine-tuning senjata melalui pengujian," lanjut sumber tersebut.

Rudal hipersonik air-to-surface Rusia yang dijuluki "Kinzhal," atau "Belati" telah diuji setidaknya tiga kali. Pada bulan Juli, Kremlin berhasil menguji senjata terhadap target hampir 500 mil jauhnya. 

Dalam laporan intelijen AS yang lain, kata sumber itu, rudal hipersonik dipasang dan diluncurkan 12 kali dari jet tempur MiG-31 Rusia. Selain itu, Moskow juga sedang bekerja untuk memasang senjata seperti itu pada pesawat pembom strategis.

Senjata-senjata hipersonik itu dijadwalkan untuk bergabung dengan gudang senjata Kremlin pada awal 2020. Pemerintah maupun militer Moskow belum berkomentar atas laporan intelijen Amerika tersebut. 




Credit  sindonews.com