MOSKOW - Russia 1,
stasiun televisi pemerintah Rusia, menyombongkan rudal Zircon
hipersonik terbaru yang diklaim akan membuat sistem pertahanan rudal
Amerika Serikat (AS) menjadi debu. Misil canggih Moskow itu bisa terbang
dengan kecepatan 6.000 mph.
Dalam siarannya hari Minggu (17/3/2019), televisi pemerintah tersebut mengejek militer Washington dengan nada ancaman. Misil Zircon atau Tsirkon pernah diuji terbang pada Desember lalu dan berhasil melesat dengan kecepatan 6.138 mil per jam (mph).
Keberadaan rudal itu telah lama menjadi rahasia umum di antara badan-badan intelijen AS. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin baru mengonfirmasi pada pidato kenegeraan 20 Februari lalu bahwa negaranya memang mengembangkan misil Zircon.
Dalam siarannya hari Minggu (17/3/2019), televisi pemerintah tersebut mengejek militer Washington dengan nada ancaman. Misil Zircon atau Tsirkon pernah diuji terbang pada Desember lalu dan berhasil melesat dengan kecepatan 6.138 mil per jam (mph).
Keberadaan rudal itu telah lama menjadi rahasia umum di antara badan-badan intelijen AS. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin baru mengonfirmasi pada pidato kenegeraan 20 Februari lalu bahwa negaranya memang mengembangkan misil Zircon.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa laporan "penilaian ancaman" Kantor Akuntansi Umum pemerintah AS telah menyatakan bahwa AS tidak memiliki tindakan pencegahan yang ada untuk memerangi serangan rudal hipersonik, serangan yang bahkan dapat menghasilkan hulu ledak nuklir.
Pengumuman Putin yang mengonfirmasi pengembangan rudal Zircon hipersonik itu muncul tidak lama setelah pemerintahan Donald Trump mengumumkan bahwa AS akan menarik diri dari Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF) 1987. Rusia juga mengikuti jejak AS dalam upaya mengakhiri perjanjian pencegah perang nuklir tersebut.
Credit sindonews.com