DOHA
- Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid menuturkan, pembicaraan damai
antara pihaknya dan Amerika Serikat (AS), yang digelar di Ibu Kota
Qatar, Doha, kembali menemui jalan buntu. Putaran baru perundingan
AS-Taliban dimulai di Doha pada 25 Februari.
Mujahid, dalam sebuah pernyataan menuturkan, tim perunding Taliban dan delegasi AS, yang melanjutkan pembicaraan mereka di Doha, belum mencapai kesepakatan bersama atau menyepakati dokumen bersama.
"Putaran pembicaraan saat ini di Doha maju berdasarkan langkah-demi-langkah. Karena masalah yang ada sangat krusial dan rumit, perkembangannya berlangsung dengan perhatian dan kewaspadaan yang begitu besar," kata Mujahid, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/2).
Mujahid, dalam sebuah pernyataan menuturkan, tim perunding Taliban dan delegasi AS, yang melanjutkan pembicaraan mereka di Doha, belum mencapai kesepakatan bersama atau menyepakati dokumen bersama.
"Putaran pembicaraan saat ini di Doha maju berdasarkan langkah-demi-langkah. Karena masalah yang ada sangat krusial dan rumit, perkembangannya berlangsung dengan perhatian dan kewaspadaan yang begitu besar," kata Mujahid, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/2).
"Pembicaraan
selama bulan Januari menghasilkan kesepakatan mengenai penarikan
pasukan pendudukan dan mencegah Afghanistan digunakan sebagai alat
melawan kelompok yang lain. Tetapi, putaran pembicaraan ini adalah
tentang perincian dan sifat dari kedua masalah ini. Harus disebutkan
bahwa sejauh ini tidak ada pemahaman yang dicapai tentang perjanjian
atau dokumen apa pun," sambungnya.
Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pihak AS mengenai hasil pembicaraan terbaru tersebut. Sebelumnya, Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad mengatakan pembicaraan itu berlangsung dengan baik dan positif, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mencapai sebuah perjanjian damai dengan Taliban.
Sejauh ini belum ada pernyataan apapun dari pihak AS mengenai hasil pembicaraan terbaru tersebut. Sebelumnya, Perwakilan Khusus AS untuk Rekonsiliasi Afganistan Zalmay Khalilzad mengatakan pembicaraan itu berlangsung dengan baik dan positif, namun masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk mencapai sebuah perjanjian damai dengan Taliban.
Credit sindonews.com