Warga sipil dan keluarga militan ISIS yang dievakuasi dari desa Baghouz, Suriah. (Fadel SENNA / AFP)
Jakarta, CB -- Pasukan Demokratik Suriah
(SDF) yang tergabung dalam koalisi Amerika Serikat melaporkan
mengevakuasi ribuan orang dari benteng terakhir ISIS di Desa Baghouz, sebelah timur Suriah. Dari jumlah itu beberapa di antaranya dilaporkan merupakan warga Indonesia.
Seorang petugas informasi SDF dengan nama samaran Ciyager menuturkan setidaknya mereka mengevakuasi sekitar seribu orang, termasuk sejumlah pejuang ISIS, dari Desa Baghouz yang terletak di tepi Sungai Eufrat, dekat perbatasan Irak.
Ciyager menuturkan ribuan orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak itu dievakuasi melalui jalur-jalur aman.
Dikutip Associated Press, Selasa (5/3), puluhan pria, wanita, hingga anak-anak dievakuasi keluar wilayah ISIS menggunakan truk-truk kecil setelah diperiksa oleh SDF yang berjaga di pos evakuasi.
Seorang petugas informasi SDF dengan nama samaran Ciyager menuturkan setidaknya mereka mengevakuasi sekitar seribu orang, termasuk sejumlah pejuang ISIS, dari Desa Baghouz yang terletak di tepi Sungai Eufrat, dekat perbatasan Irak.
Ciyager menuturkan ribuan orang yang terdiri dari laki-laki, perempuan, hingga anak-anak itu dievakuasi melalui jalur-jalur aman.
Dikutip Associated Press, Selasa (5/3), puluhan pria, wanita, hingga anak-anak dievakuasi keluar wilayah ISIS menggunakan truk-truk kecil setelah diperiksa oleh SDF yang berjaga di pos evakuasi.
Sedikitnya 20 truk yang membawa puluhan orang itu terlihat keluar dari benteng pertahanan terakhir ISIS pada Senin (4/3) petang.
Puluhan orang yang dievakuasi itu termasuk seorang warga Perancis, beberapa pria dan wanita asal Indonesia, Turki, Turkistan, dan Bosnia. Sejumlah warga Suriah dan Irak juga termasuk dalam rombongan yang dievakuasi SDF. Namun, mereka tidak merinci berapa orang yang berasal dari Indonesia dan apakah di antara mereka juga ada anak-anak.
Sebagian pria yang dievakuasi tersebut berusia produktif dan dalam keadaan sehat untuk berperang, sementara beberapa lainnya berada dalam kondisi terluka dan cedera.
Beberapa dari mereka dalam keadaan luka-luka dan cedera menggunakan tongkat penyanggah badan, wajah yang terbakar, hingga kaki yang patah. Sementara itu, beberapa orang lainnya turun dari truk dengan wajah linglung dan kebingungan.
Sejak 20 Februari lalu, lebih dari 10 ribu orang tercatat telah meninggalkan wilayah yang masih dikendalikan ISIS.
Ribuan orang tersebut kemudian dibawa ke sebuah tempat penampungan, sementara orang yang diduga sebagai pejuang ISIS dipindahkan ke fasilitas penahanan.
SDF kembali meluncurkan operasi militer, termasuk serangan udara, untuk menggempur basis pertahanan terakhir ISIS. Seorang pejabat SDF, Lewla Abdullah, mengatakan setidaknya empat anggotanya dan lebih dari 100 pejuang ISIS tewas sejak Jumat pekan lalu.
Abdullah memaparkan ISIS masih menahan sejumlah warga sipil sebagai sandera dan perisai manusia.
SDF menyatakan para anggotanya sempat terkejut karena masih banyak warga sipil, termasuk anggota keluarga pejuang ISIS, yang masih terkurung di benteng pertahanan terakhir kelompok teroris itu.
Padahal, koalisi AS terus menggempur wilayah ISIS dengan serangan udara dan rudal selama beberapa waktu terakhir.
Sementara itu, hingga berita ini dibuat Kementerian Luar Negeri RI belum memberi konfirmasi kepada CNNIndonesia.com terkait laporan sejumlah WNI yang dievakuasi pasukan Kurdi dari basis pertahanan terakhir ISIS.
Credit cnnindonesia.com