LONDON
- Anggota parlemen Inggris memilih untuk meminta perpanjangan batas
waktu Brexit. Keputusan itu diambil lewat serangkaian pemungutan suara
yang dramatis.
Sebanyak 412 anggota parlemen Inggris memilih resolusi tersebut, berbanding 202. Resolusi ini mengarahkan Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk meminta kepada pemimpin Uni Eropa waktu lebih banyak untuk memecahkan masalah yang telah menjadi kekacauan politik berkepanjangan.
May membutuhkan dukungan dari 27 anggota parlemen untuk menyetujui perpanjang batas waktu hingga 29 Maret seperti dikutip dari NBC News, Jumat (15/3/2019).
Sebanyak 412 anggota parlemen Inggris memilih resolusi tersebut, berbanding 202. Resolusi ini mengarahkan Perdana Menteri Inggris Theresa May untuk meminta kepada pemimpin Uni Eropa waktu lebih banyak untuk memecahkan masalah yang telah menjadi kekacauan politik berkepanjangan.
May membutuhkan dukungan dari 27 anggota parlemen untuk menyetujui perpanjang batas waktu hingga 29 Maret seperti dikutip dari NBC News, Jumat (15/3/2019).
Jadi pada jam ke-11, dengan sisa waktu dua minggu, anggota parlemen Inggris berusaha keras untuk mencegah apa yang dilihat banyak orang sebagai bencana yang mengancam.
May sebelumnya telah membuat kesepakatan dengan Uni Eropa, tetapi telah ditolak dua kali oleh Parlemen.
Dengan "no-deal Brexit" meningkat sebagai posisi default, anggota parlemen pada hari Kamis menginstruksikan May untuk kembali ke pejabat Uni Eropa dan berusaha mendapatkan perpanjangan pada tenggat waktu guna memberi mereka lebih banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
May kemungkinan besar akan melakukan upaya ketiga untuk mendorong kesepakatan yang tidak populer pada minggu depan, di hadapan apa yang tampaknya menjadi krisis Uni Eropa. KTT dijadwalkan untuk Kamis dan Jumat.
Credit sindonews.com