Dublin (CB) - Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney
mengatakan pada Kamis, Uni Eropa (EU) kemungkinan akan menawarkan pada
Inggris untuk melakukan penundaan keluar dari blok hingga 21 bulan.
Ia menilai penundaan itu mungkin akan bisa mengarah pada "pemikiran ulang yang mendasar" akan kebijakan Inggris mengenai persoalan tersebut.
"Bila Anda memiliki perpanjangan yang lama akan artikel 50, yang terbuka untuk perdebatan yang lebih luas akan pendekatan menyeluruh yang diambil oleh Inggris untuk melakukan Brexit. Mungkin ini akan menjadi fasilitas untuk pemikiran ulang yang mendasar. Walau bisa juga tidak, kami belum tahu," kata Coveney dalam wawancara dengan radio RTE
"Apabila ada perpanjangan, misalnya 21 bulan hingga akhir 2020, periode apa pun, Inggris akan memiliki hak resmi untuk memiliki perwakilan di Parlemen Eropa," dan ikut ambil bagian dalam pemilihan EU.
Ia menilai penundaan itu mungkin akan bisa mengarah pada "pemikiran ulang yang mendasar" akan kebijakan Inggris mengenai persoalan tersebut.
"Bila Anda memiliki perpanjangan yang lama akan artikel 50, yang terbuka untuk perdebatan yang lebih luas akan pendekatan menyeluruh yang diambil oleh Inggris untuk melakukan Brexit. Mungkin ini akan menjadi fasilitas untuk pemikiran ulang yang mendasar. Walau bisa juga tidak, kami belum tahu," kata Coveney dalam wawancara dengan radio RTE
"Apabila ada perpanjangan, misalnya 21 bulan hingga akhir 2020, periode apa pun, Inggris akan memiliki hak resmi untuk memiliki perwakilan di Parlemen Eropa," dan ikut ambil bagian dalam pemilihan EU.
Credit antaranews.com