Jumat, 22 Maret 2019

Ledakan di Pabrik Kimia China, 47 Orang Tewas


Ledakan di Pabrik Kimia China, 47 Orang Tewas
Setidaknya 47 orang tewas akibat ledakan di kompleks pabrik kimia di Yancheng, China, pada Kamis (21/3). (Reuters/Stringer)




Jakarta, CB -- Setidaknya 47 orang tewas akibat ledakan di kompleks pabrik kimia di Yancheng, China, pada Kamis (21/3).

Pemerintah Kota Yancheng melaporkan bahwa lebih dari 600 orang lainnya dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan lebih lanjut.

AFP melaporkan bahwa ledakan ini begitu kuat hingga menyebabkan gempa kecil, meruntuhkan sejumlah bangunan pabrik dan memecahkan jendela rumah yang terletak beberapa kilometer dari lokasi.


Seorang warga, Xiang, mengaku sudah lama khawatir akan keselamatan dan polusi dari kompleks pabrik tersebut.


"Kami tahu akan meledak pada suatu hari," kata perempuan berusia 60 tahun itu kepada AFP.

Otoritas lokal pun mengerahkan ratusan personel penyelamat dan mengevakuasi lebih dari 3.000 orang dari dekat kompleks pabrik tersebut.

Menurut laporkan aparat setempat, kobaran api akibat ledakan tersebut sudah berhasil dipadamkan oleh pasukan yang bekerja semalam suntuk.


Sementara itu, aparat penegak hukum mulai menyelidiki penyebab ledakan dan sudah menahan sejumlah orang untuk diinterogasi.

Pabrik kimia ini merupakan milik Tianjiayi Chemical, perusahaan yang didirikan pada 2007 lalu dengan pegawai 195 orang.

Berdasarkan keterangan pejabat lokal, perusahaan itu memproduksi material kimia mentah, termasuk anisol dan senyawa yang mudah terbakar.

Kecelakaan industri biasa terjadi di China. Menurut pemberitaan AFP, sebagian besar kecelakaan ini terjadi karena banyak regulasi tak ditegakkan.

November lalu, kebocoran gas di salah satu pembangkit listrik di Kota Zhangjiakou menewaskan 24 orang dan melukai 21 lainnya.

Laporan otoritas lokal bulan lalu mengungkap bahwa kecelakaan itu terjadi karena perusahaan kimia yang bertanggung jawab menutupi sejumlah informasi dan mengelabui penyelidik.

Kecelakaan industri terparah di China terjadi pada 2015, ketika ledakan kimia di Kota Tianjin menewaskan 165 orang. 



Credit  cnnindonesia.com