Ilustrasi perbatasan Panmunjom, Korea Utara. (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat menjatuhkan sanksi terhadap dua perusahaan China karena dianggap melanggar sanksi terhadap Korea Utara.
Hal ini menjadi langkah baru AS untuk menekan Korea Utara setelah
pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korut, Kim Jong-un,
di Vietnam pada akhir Februari lalu gagal mencapai kesepakatan.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/3), sanksi baru itu dijatuhkan oleh Kementerian Keuangan AS terhadap dua perusahaan logistik asal China. Yaitu Dalian Haibo International Freight Co. Ltd., dan Liaoning Danxing International Forwarding Co. Ltd. Karena sanksi itu, perusahaan AS dilarang berhubungan dengan keduany dan seluruh aset mereka yang ada di AS, jika ada, akan dibekukan.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam keterangannya menyatakan kedua perusahaan itu disebut membantu Korea Utara menghindari sanksi.
"Kementerian Keuangan akan terus menerapkan sanksi, dan kami menyatakan dengan jelas kedua perusahaan pelayaran itu menerapkan kedok untuk meyamarkan perdagangan dengan Korea Utara," demikian isi pernyataan Mnuchin.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (22/3), sanksi baru itu dijatuhkan oleh Kementerian Keuangan AS terhadap dua perusahaan logistik asal China. Yaitu Dalian Haibo International Freight Co. Ltd., dan Liaoning Danxing International Forwarding Co. Ltd. Karena sanksi itu, perusahaan AS dilarang berhubungan dengan keduany dan seluruh aset mereka yang ada di AS, jika ada, akan dibekukan.
Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin, dalam keterangannya menyatakan kedua perusahaan itu disebut membantu Korea Utara menghindari sanksi.
"Kementerian Keuangan akan terus menerapkan sanksi, dan kami menyatakan dengan jelas kedua perusahaan pelayaran itu menerapkan kedok untuk meyamarkan perdagangan dengan Korea Utara," demikian isi pernyataan Mnuchin.
Menurut Mnuchin, Dalian Haibo disebut menjalin transaksi dengan
perusahaan Korea Utara, Paeksol Trading Corp, yang sudah dijatuhi sanksi
oleh AS. Dia menyatakan kapal angkut Dalian Haibo yang dipasang bendera
Korea Utara mengangkut barang dari China menuju gudang Paeksol di
Nampo, Korut.
AS juga menyatakan perusahaan logistik pelayaran Liaoning Danxing berkali-kali memanipulasi data saat mengirim barang ke Korea Utara.
Cara yang mereka pakai adalah memanipulasi sistem identifikasi otomatis, mengubah ciri kapal, memalsukan dokumen muatan, dan memindahkan muatan ke kapal lain di tengah laut.
AS juga menyatakan perusahaan logistik pelayaran Liaoning Danxing berkali-kali memanipulasi data saat mengirim barang ke Korea Utara.
Cara yang mereka pakai adalah memanipulasi sistem identifikasi otomatis, mengubah ciri kapal, memalsukan dokumen muatan, dan memindahkan muatan ke kapal lain di tengah laut.
Menurut
Kemenkeu AS, sejak 2018 ada sekitar 263 kapal tanker yang memasok
minyak ke Korea Utara dengan cara pindah muatan dari kapal ke kapal.
Mnuchin menyatakan dia juga memperbarui sanksi dan larangan terhadap 67 kapal yang diduga digunakan Korea Utara mengimpor minyak bumi, atau mengekspor batu bara.
"AS dan sekutu tetap berkomitmen untuk satu tujuan, yakni denuklirisasi Korea Utara dan meyakini penerapan sanksi terhadap Korut berlandaskan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah langkah penting mencapai tujuan itu," lanjut Mnuchin.
Mnuchin menyatakan dia juga memperbarui sanksi dan larangan terhadap 67 kapal yang diduga digunakan Korea Utara mengimpor minyak bumi, atau mengekspor batu bara.
"AS dan sekutu tetap berkomitmen untuk satu tujuan, yakni denuklirisasi Korea Utara dan meyakini penerapan sanksi terhadap Korut berlandaskan resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah langkah penting mencapai tujuan itu," lanjut Mnuchin.
Sayang kedua perusahaan itu tidak memberikan pernyataan apapun terkait sanksi itu.
Credit cnnindonesia.com