Jakarta (CB) - Kelompok bersenjata, Selasa, menembaki para
anggota konvoi yang mengangkut uranium ke salah satu pembangkit listrik
Brazil di jalan pinggiran pantai di Rio de Janeiro, seperti yang
diungkapkan kepolisian dan perusahaan pengelola pembangkit tersebut.
Mereka melaporkan bahwa truk yang membawa bahan bakar nuklir beserta pengawalnya diserang saat melintasi kota Frade, sekitar 30 km dari lokasi reaktor di Angra dos Reis.
Polisi yang mengawal konvoi membalas tembakan penyerang, kata polisi. Mereka mengatakan tidak ada yang terluka atau ditangkap dalam insiden tersebut. Kelompok bersenjata itu pun akhirnya melarikan diri.
Eletronuclear, anak perusahaan Centrais Eletricas do Norte do Brasil S.A yang mengelola pembangkit nuklir Angra dalam pernyataan mengatakan, bahwa uranium yang dibawa tersebut tidak berbahaya dan pengirimannya tidak ditunda terkait adanya serangan.
Pihaknya menjelaskan insiden terjadi saat polisi yang mengawal konvoi menyebar di sepanjang jalan untuk berjaga-jaga setelah terdengar suara tembakan di dekatnya. Kemudian kelompok bersenjata itu mulai menembaki sejumlah "batalyon kejut" bersenjata lengkap yang mengawal pengiriman tersebut, demikian informasi Eletronuclear.
Bahan bakar nuklir yang diperlukan di dua reaktor di Brazil yakni Angra 1 dan Angra 2, dihasilkan di instalasi pemerintah di Resende, kota di pedalaman negara bagian Rio de Janeiro yang letaknya 130 km dari Angra dos Reis.
Brazil hanya memproses uranium untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.
Mereka melaporkan bahwa truk yang membawa bahan bakar nuklir beserta pengawalnya diserang saat melintasi kota Frade, sekitar 30 km dari lokasi reaktor di Angra dos Reis.
Polisi yang mengawal konvoi membalas tembakan penyerang, kata polisi. Mereka mengatakan tidak ada yang terluka atau ditangkap dalam insiden tersebut. Kelompok bersenjata itu pun akhirnya melarikan diri.
Eletronuclear, anak perusahaan Centrais Eletricas do Norte do Brasil S.A yang mengelola pembangkit nuklir Angra dalam pernyataan mengatakan, bahwa uranium yang dibawa tersebut tidak berbahaya dan pengirimannya tidak ditunda terkait adanya serangan.
Pihaknya menjelaskan insiden terjadi saat polisi yang mengawal konvoi menyebar di sepanjang jalan untuk berjaga-jaga setelah terdengar suara tembakan di dekatnya. Kemudian kelompok bersenjata itu mulai menembaki sejumlah "batalyon kejut" bersenjata lengkap yang mengawal pengiriman tersebut, demikian informasi Eletronuclear.
Bahan bakar nuklir yang diperlukan di dua reaktor di Brazil yakni Angra 1 dan Angra 2, dihasilkan di instalasi pemerintah di Resende, kota di pedalaman negara bagian Rio de Janeiro yang letaknya 130 km dari Angra dos Reis.
Brazil hanya memproses uranium untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.
Credit antaranews.com