CHRISTCHURCH
- Brenton Harrison Tarrant, 28, teroris asal Australia, yang membantai
50 orang di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, melontarkan
kalimat horor kepada dua petugas polisi yang menangkapnya dari sebuah
mobil. Dia mengatakan, "Saya punya bom" dan meletuskan tembakan.
Menteri Kepolisian Selandia Baru Stuart Nash mengungkap cerita penangkapan tersangka teroris itu yang dia sebut momen luar biasa. Dia memuji dua petugas polisi pemberani yang beraksi cepat menangkap Tarrant.
"Kami berbicara tentang kota besar...untuk menahan orang itu baik dalam 20 atau 35 menit, saya pikir ini luar biasa," kata Nash, dikutip news.com.au, Kamis (21/3/2019).
Menteri Kepolisian Selandia Baru Stuart Nash mengungkap cerita penangkapan tersangka teroris itu yang dia sebut momen luar biasa. Dia memuji dua petugas polisi pemberani yang beraksi cepat menangkap Tarrant.
"Kami berbicara tentang kota besar...untuk menahan orang itu baik dalam 20 atau 35 menit, saya pikir ini luar biasa," kata Nash, dikutip news.com.au, Kamis (21/3/2019).
Teroris asal Australia itu membantai 50 orang di Masjid Al-Noor dan Masjid Linwood, Jumat pekan lalu. Dia beraksi dengan senapan semi-otomatis
Komisaris Polisi Mike Bush mengatakan, "Ini benar-benar penyelidikan internasional".
Menurutnya, penyelidikan cepat tersebut melibatkan polisi Selandia Baru, FBI, polisi Australia, dan mitra intelijen Five Eyes.
Bush mengonfirmasi bahwa sejauh ini tercatat baru ada satu penyerang.
"Fokus (penyelidikan) adalah untuk mencari tahu apakah ada orang lain yang mendukungnya dengan cara apa pun," ujarnya.
Tarrant akan dihadirkan di Pengadilan Tinggi pada 5 April."Tidak diragukan lagi akan ada lebih banyak dakwaan," kata Bush.
"Kami sedang berupaya, seperti yang Anda bayangkan, sejumlah besar tuduhan paling serius," imbuh dia.
Polisi sekarang secara resmi mengidentifikasi 21 korban dan tubuh mereka akan diserahkan kepada keluarga mereka.
Credit sindonews.com