Jakarta (CB) - Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno
Marsudi dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Afghanistan
Salahuddin Rabbani kembali menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia siap
berkontribusi dalam proses dan upaya mewujudkan perdamaian di
Afghanistan.
"Dalam pertemuan tadi, Indonesia kembali menegaskan komitmen dan dukungan penuh bagi perdamaian Afghanistan. Kami membahas berbagai kemajuan dalam proses penciptaan perdamaian. Indonesia siap berkontribusi dalam proses perdamaian di Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Afghanistan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.
Menurut Menlu Retno, berdasarkan perspektif Pemerintah RI, Indonesia dapat berkontribusi dalam tiga hal untuk proses perdamaian di Afghanistan, yaitu dalam proses membangun rasa saling percaya (trust building), upaya pembangunan perdamaian (peace building), dan menggalang dukungan di fora internasional.
"Pertama, 'trust building' merupakan elemen penting dalam tiap proses perdamaian. Tahun lalu Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Indonesia-Pakistan-Afghanistan. Indonesia siap memfasilitasi berbagai kegiatan 'trust building' untuk perdamaian Afghanistan," ujar Menlu Retno.
Kedua, untuk proses pembangunan perdamaian dan "state building", Indonesia menawarkan bantuan pembangunan kapasitas dan beasiswa kepada pemerintah dan warga Afghanistan.
"Indonesia menawarkan 100 beasiswa di bidang minyak, gas, dan pertambangan. Indonesia juga memberikan pelatihan untuk para diplomat Afghanistan serta pelatihan untuk prosedur ekspor impor," ujar Menlu Retno.
Selain itu, Pemerintah Indonesia siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik tentang penyelenggaraan pemilu kepada Afghanistan yang akan menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu dekat.
"Isu tentang perempuan juga sangat penting, maka salah satu program pembangunan kapasitas yang diberikan adalah terkait isu pemberdayaan perempuan," kata Menlu RI itu pula.
Saat ini, Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul, dan juga memulai pembangunan klinik kesehatan di dalam IIC.
Ketiga, pemerintah Indonesia dapat berkontribusi dalam proses perdamaian di Afghanistan dengan menggalang dukungan dari berbagai fora internasional.
"Di fora internasional, termasuk PBB, Indonesia terus menggalang dukungan bagi proses perdamaian Afghanistan. Indonesia bersama Jerman sedang merumuskan resolusi untuk perpanjangan misi UNAMA (Misi Bantuan PBB di Afghanistan)," ujar Menlu Retno.
"Indonesia juga terus mendorong PBB untuk mendukung proses perdamaian dan stabilitas di Afghanistan," katanya pula.
"Dalam pertemuan tadi, Indonesia kembali menegaskan komitmen dan dukungan penuh bagi perdamaian Afghanistan. Kami membahas berbagai kemajuan dalam proses penciptaan perdamaian. Indonesia siap berkontribusi dalam proses perdamaian di Afghanistan," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, di Jakarta, Jumat.
Pernyataan tersebut disampaikan Menlu RI usai melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Afghanistan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI.
Menurut Menlu Retno, berdasarkan perspektif Pemerintah RI, Indonesia dapat berkontribusi dalam tiga hal untuk proses perdamaian di Afghanistan, yaitu dalam proses membangun rasa saling percaya (trust building), upaya pembangunan perdamaian (peace building), dan menggalang dukungan di fora internasional.
"Pertama, 'trust building' merupakan elemen penting dalam tiap proses perdamaian. Tahun lalu Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan trilateral ulama Indonesia-Pakistan-Afghanistan. Indonesia siap memfasilitasi berbagai kegiatan 'trust building' untuk perdamaian Afghanistan," ujar Menlu Retno.
Kedua, untuk proses pembangunan perdamaian dan "state building", Indonesia menawarkan bantuan pembangunan kapasitas dan beasiswa kepada pemerintah dan warga Afghanistan.
"Indonesia menawarkan 100 beasiswa di bidang minyak, gas, dan pertambangan. Indonesia juga memberikan pelatihan untuk para diplomat Afghanistan serta pelatihan untuk prosedur ekspor impor," ujar Menlu Retno.
Selain itu, Pemerintah Indonesia siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik tentang penyelenggaraan pemilu kepada Afghanistan yang akan menyelenggarakan pemilihan umum dalam waktu dekat.
"Isu tentang perempuan juga sangat penting, maka salah satu program pembangunan kapasitas yang diberikan adalah terkait isu pemberdayaan perempuan," kata Menlu RI itu pula.
Saat ini, Pemerintah Indonesia juga berupaya untuk menyelesaikan pembangunan Indonesia Islamic Center (IIC) di Kabul, dan juga memulai pembangunan klinik kesehatan di dalam IIC.
Ketiga, pemerintah Indonesia dapat berkontribusi dalam proses perdamaian di Afghanistan dengan menggalang dukungan dari berbagai fora internasional.
"Di fora internasional, termasuk PBB, Indonesia terus menggalang dukungan bagi proses perdamaian Afghanistan. Indonesia bersama Jerman sedang merumuskan resolusi untuk perpanjangan misi UNAMA (Misi Bantuan PBB di Afghanistan)," ujar Menlu Retno.
"Indonesia juga terus mendorong PBB untuk mendukung proses perdamaian dan stabilitas di Afghanistan," katanya pula.
Credit antaranews.com