CB, Jakarta - Pakistan dan India saling menembakkan artileri di sepanjang perbatasan Kashmir setelah pembebasan pilot tempur India.
Menurut laporan Aljazeera, 3 Maret 2019, pertempuran terjadi di sepanjang garis perbatasan Line of Control (LoC), dan menewaskan lima warga sipil dan dua tentara.
Kedua negara nuklir tersebut mulai menembakkan peluru mortir dan artileri setelah pembebasan pesawat tempur India yang ditangkap, usai pesawat MiG-21 Angkatan Udara India ditembak jatuh Pakistan.
Pertempuran yang terjadi pada Sabtu sore membuat dua kakak=beradik dan ibunya tewas akibat peluru artileri yang ditembakkan militer Pakistan di wilayah Poonch, dekat dengan LoC, yang membagi wilayah Himalaya dengan dua negara.
"Pukul 6 pm, Pakistan mulai membombardir selama tiga jam. Salah satu peluru yang ditembakkan Pakistan menghantam rumah, menyebabkan satu keluarga tewas, termasuk dua anak-anak," kata penduduk Poonch, Mohammad Saleem. Sang ayah dari keluarga tersebut dilaporkan kritis dan dibawa ke rumah sakit.
Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters
Sementara penduduk di Uri, 50 kilometer dari Poonch, mengungsi ke wilayah yang lebih aman karena takut terkena bombardir artileri Pakistan di sepanjang garis LoC.
Di wilayah Kashmir Pakistan, seorang pria dan bocah laki-laki di Nakiyal tewas. Rumah sakit setempat mengatakan seorang pria juga terluka di Tatta Pani.
Militer Pakistan mengkonfirmasi dua tentaranya tewas di Nakiyal.
Pemerintah India dan Pakistan saling menyalahkan atas setiap konfrontasi militer yang terjadi di Kashmir. Baik India dan Pakistan mengatakan tentara mereka hanya membalas aksi satu sama lain karena melanggar pelanggaran perjanjian gencatan senjata 2003 di beberapa sektor di sepanjang perbatasan Kashmir, yang menargetkan kedua pos tentara serta desa.
Menurut laporan Aljazeera, 3 Maret 2019, pertempuran terjadi di sepanjang garis perbatasan Line of Control (LoC), dan menewaskan lima warga sipil dan dua tentara.
Kedua negara nuklir tersebut mulai menembakkan peluru mortir dan artileri setelah pembebasan pesawat tempur India yang ditangkap, usai pesawat MiG-21 Angkatan Udara India ditembak jatuh Pakistan.
Pertempuran yang terjadi pada Sabtu sore membuat dua kakak=beradik dan ibunya tewas akibat peluru artileri yang ditembakkan militer Pakistan di wilayah Poonch, dekat dengan LoC, yang membagi wilayah Himalaya dengan dua negara.
"Pukul 6 pm, Pakistan mulai membombardir selama tiga jam. Salah satu peluru yang ditembakkan Pakistan menghantam rumah, menyebabkan satu keluarga tewas, termasuk dua anak-anak," kata penduduk Poonch, Mohammad Saleem. Sang ayah dari keluarga tersebut dilaporkan kritis dan dibawa ke rumah sakit.
Masyarakat Kashmir berebut membeli tiket bus untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman. Kehidupan ribuan masyarakat Kashmir mendadak berubah 180 derajat setelah India dan Pakistan melancarkan agresi militer. Sumber: Reuters
Sementara penduduk di Uri, 50 kilometer dari Poonch, mengungsi ke wilayah yang lebih aman karena takut terkena bombardir artileri Pakistan di sepanjang garis LoC.
Di wilayah Kashmir Pakistan, seorang pria dan bocah laki-laki di Nakiyal tewas. Rumah sakit setempat mengatakan seorang pria juga terluka di Tatta Pani.
Militer Pakistan mengkonfirmasi dua tentaranya tewas di Nakiyal.
Pemerintah India dan Pakistan saling menyalahkan atas setiap konfrontasi militer yang terjadi di Kashmir. Baik India dan Pakistan mengatakan tentara mereka hanya membalas aksi satu sama lain karena melanggar pelanggaran perjanjian gencatan senjata 2003 di beberapa sektor di sepanjang perbatasan Kashmir, yang menargetkan kedua pos tentara serta desa.
Credit tempo.co