Selasa, 26 Maret 2019

Cina Patok Anggaran Pertahanan sekitar Rp 2.500 Triliun


Presiden Xi Jinping menyerahkan bendera militer Pasukan Pembebasan Rakyat Cina kepada Komandan Pasukan Roket, Wei Fenghe, pada Januari 2016. The Standard - Hongkong
Presiden Xi Jinping menyerahkan bendera militer Pasukan Pembebasan Rakyat Cina kepada Komandan Pasukan Roket, Wei Fenghe, pada Januari 2016. The Standard - Hongkong

CB, Beijing - Pemerintah Cina melanjutkan proses modernisasi sistem persenjataan dan menjadikannya prioritas utama pada 2019 ini.

Anggaran militer mengalami kenaikan sekitar 7.5 persen menjadi US$175.98 miliar atau sekitar Rp2.500 triliun.
“Ini berdasarkan laporan dari Kongres Rakyat Nasional di Beijing,” seperti dilansir SCMP pada Senin, 25 Maret 2019 waktu setempat.
Kenaikan bujet ini lebih rendah dari 2018, yang mengalami kenaikan 8.1 persen. Namun, ini masih di atas tingkat pertumbuhan ekonomi, yang berkisar 6 – 6.5 persen untuk 2019.

Menurut John Lee, seorang peneliti di Pusat Studi AS di University of Sydney, Cina meneruskan ekspansi bujet militer selama tiga dekade dengan tingkat kenaikan pertahun di atas tingkat pertumbuhan ekonomi tahunan negara.
“Ini membuat Cina terlibat dalam percepatan modernisasi teknologi militer paling cepat pasca Perang Dunia,” kata Lee.
“Dan ini terjadi pada saat perbatasannya aman dan tetap mengelola bujet yang lebih besar untuk fasilitas publik.”

Menurut Lee,”Kenaikan bujet ini hanya akan meningkatkan kecurigaan mengenai motif Beijing dan tujuan strategis yang ingin dicapai,” kata dia.
Menurut Bekas Wakil Presiden Akademi Ilmu Militer, Letnan Jenderal He Lei, penurunan pertumbuhan bujet militer bakal membantu mengurangi kecurigaan Barat akan ancaman Cina.
“Ini artinya pertumbuhan anggaran militer menyesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Letjen He, yang menjadi anggota delegasi di National People’s Congress.
“Sudah saatnya melambatkan bujet pertahanan yang telah bertambah cepat selama dua dekade,” kata seorang sumber di militer Cina. “Ingat, kita sudah punya dua kapal induk dan akan menambah empat lagi dalam waktu dekat.”




Credit  tempo.co