WASHINGTON - Militer Amerika Serikat (AS) bersiap untuk mengumumkan latihan bersama skala besar tahunan yang dilakukan dengan Korea Selatan (Korsel) dihentikan. Latihan tersebut kerap dilakukan setiap musim semi.
Dua pejabat pertahanan AS mengatakan latihan utama AS-Korsel sedang dibatasi sebagai bagian dari upaya pemerintahan Trump meredakan ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Latihan tersebut - yang dikenal sebagai Key Resolve dan Foal Eagle - akan diganti dengan pelatihan khusus misi yang lebih kecil.
Sejak menjabat, Presiden Donald Trump telah berulang kali mengeluhkan latihan skala besar. Ia mengatakan latihan itu terlalu mahal dan AS menanggung terlalu banyak beban keuangan.
Dua pejabat pertahanan AS mengatakan latihan utama AS-Korsel sedang dibatasi sebagai bagian dari upaya pemerintahan Trump meredakan ketegangan dengan Korea Utara (Korut). Latihan tersebut - yang dikenal sebagai Key Resolve dan Foal Eagle - akan diganti dengan pelatihan khusus misi yang lebih kecil.
Sejak menjabat, Presiden Donald Trump telah berulang kali mengeluhkan latihan skala besar. Ia mengatakan latihan itu terlalu mahal dan AS menanggung terlalu banyak beban keuangan.
Menurut
pejabat senior pertahanan militer telah melakukan latihan besar untuk
mempertahankan kesiapan pasukannya menghadapi rezim Korea Utara (Korut).
Seorang pejabat AS mengatakan kepemimpinan militer kini sedang mengerjakan bagaimana serangkaian latihan yang lebih kecil dan pelatihan yang akan datang dapat digunakan untuk memastikan kesiapan pasukan. Dengan kemajuan teknologi, beberapa pelatihan dapat dilakukan secara virtual dan tidak lagi membutuhkan ribuan pasukan.
"AS telah mengidentifikasi cara untuk mengurangi potensi masalah kesiapan dengan melihat tugas misi yang disyaratkan dibandingkan harus melakukan latihan skala besar," kata seorang pejabat pertahanan seperti dilansir dari NBC News, Sabtu (2/3/2019).
Rencananya hal ini akan diumumkan kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan. Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa latihan tahunan militer dengan Korsel sangat mahal dan pemerintah di Seoul hari membayar lebih untuk itu.
Berita tentang pengumuman yang direncanakan datang kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir dengan tiba-tiba tanpa kesepakatan. Trump mengatakan setelah itu bahwa latihan militer tahunan dengan Korea Selatan "sangat, sangat mahal" dan pemerintah di Seoul harus membayar lebih untuk itu.
Namun pejabat AS mengatakan keputusan itu tidak terkait dengan pertemuan di Hanoi, tetapi telah dipertimbangkan dalam beberapa waktu.
Setelah pertemuan puncak pertamanya dengan Kim Jong-un di Singapura pada Juni lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan menangguhkan latihan militer skala besar bersama Korsel, tetapi latihan dan pelatihan yang lebih kecil terus berlanjut.
Tetapi beberapa ahli terhadap masalah Korut mempertanyakan apakah latihan besar dapat ditunda tanpa secara signifikan mempengaruhi kemampuan pasukan memerangi ancaman.
Seorang pejabat AS mengatakan kepemimpinan militer kini sedang mengerjakan bagaimana serangkaian latihan yang lebih kecil dan pelatihan yang akan datang dapat digunakan untuk memastikan kesiapan pasukan. Dengan kemajuan teknologi, beberapa pelatihan dapat dilakukan secara virtual dan tidak lagi membutuhkan ribuan pasukan.
"AS telah mengidentifikasi cara untuk mengurangi potensi masalah kesiapan dengan melihat tugas misi yang disyaratkan dibandingkan harus melakukan latihan skala besar," kata seorang pejabat pertahanan seperti dilansir dari NBC News, Sabtu (2/3/2019).
Rencananya hal ini akan diumumkan kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dengan Pemimpin Korut Kim Jong-un berakhir tiba-tiba tanpa kesepakatan. Setelah pertemuan itu, Trump mengatakan bahwa latihan tahunan militer dengan Korsel sangat mahal dan pemerintah di Seoul hari membayar lebih untuk itu.
Berita tentang pengumuman yang direncanakan datang kurang dari 48 jam setelah pertemuan puncak antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un berakhir dengan tiba-tiba tanpa kesepakatan. Trump mengatakan setelah itu bahwa latihan militer tahunan dengan Korea Selatan "sangat, sangat mahal" dan pemerintah di Seoul harus membayar lebih untuk itu.
Namun pejabat AS mengatakan keputusan itu tidak terkait dengan pertemuan di Hanoi, tetapi telah dipertimbangkan dalam beberapa waktu.
Setelah pertemuan puncak pertamanya dengan Kim Jong-un di Singapura pada Juni lalu, Trump mengumumkan bahwa AS akan menangguhkan latihan militer skala besar bersama Korsel, tetapi latihan dan pelatihan yang lebih kecil terus berlanjut.
Tetapi beberapa ahli terhadap masalah Korut mempertanyakan apakah latihan besar dapat ditunda tanpa secara signifikan mempengaruhi kemampuan pasukan memerangi ancaman.
"Itu
akan bertentangan dengan apa yang dikatakan militer selama beberapa
dekade," kata Bruce Klingner, mantan perwira CIA yang mengikuti
perkembangan Korut dan sekarang menjadi pengajar senior di Heritage
Foundation.
"Militer perlu berlatih," tegasnya.
"Jika Anda terus membatasi latihan Anda, di dalam suatu waktu hal itu mencapai proporsi bencana?" Klingner menambahkan.
"Sulit untuk diukur. Tapi tahukah Anda, seiring berjalannya waktu, pasti ada degradasi," tukasnya.
Namun pejabat AS bersikeras latihan dan skenario perlu beradaptasi untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah di wilayah tersebut. Sementara seorang juru bicara Pentagon menolak berkomentar.
"Militer perlu berlatih," tegasnya.
"Jika Anda terus membatasi latihan Anda, di dalam suatu waktu hal itu mencapai proporsi bencana?" Klingner menambahkan.
"Sulit untuk diukur. Tapi tahukah Anda, seiring berjalannya waktu, pasti ada degradasi," tukasnya.
Namun pejabat AS bersikeras latihan dan skenario perlu beradaptasi untuk menyesuaikan dengan situasi yang berubah di wilayah tersebut. Sementara seorang juru bicara Pentagon menolak berkomentar.
Credit sindonews.com