WONOSOBO, CB - Pakar Geopark dari Badan Geologi Bandung, Dr Yun Yunus Kusumabrata, menyebut dataran tinggi Dieng layak menjadi kawasan geopark dunia.
Dataran yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara ini memiliki kekayaan alam yang mendukung, bahkan lebih bagus dibanding geopark di belahan benua Amerika dan Kanada.
Hal itu dikatakan Yunus dalam seminar sosialisasi Geopark di Ballroom Kresna Hotel, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2016) sore.
"Alam di Dieng juga sangat mendukung, karena memiliki panorama yang begitu indah, serta sudah terbukti mampu menjadi magnet bagi ribuan wisatawan setiap pekan," papar Yunus.
Menurut Yunus, Dieng memiliki kesempatan besar untuk bisa berkembang menjadi sebuah taman bumi kelas dunia. Meskipun, harus melalu proses yang tidak sebentar untuk mewujudkan cita-cita tesebut.
Untuk menjadi kawasan Geopark Nasional saja, lanjut Yunus, membutuhkan waktu minimal dua tahun. Setelah itu baru dapat diusulkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) PBB sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
"Sepanjang dua tahun berstatus sebagai Geopark Nasional, bisa dilakukan pembenahan-pembenahan," tandas Yunus.
Untuk mendukung upaya tersebut, sambung Yunus, pihaknya menggelar seminar sosialisasi geopark di Wonosobo yang diikuti oleh puluhan pakar geologi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam seminar itu, hadir juga Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo dan mantan Bupati Wonosobo Kholiq Arif.
Agus Subagyo memaparkan bahwa ide Taman Bumi Dieng merupakan sebuah langkah cerdas yang layak didukung penuh.
Ia meminta seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Wonosobo untuk solid mendukung tujuan itu.
"Jika Dieng
menjadi geopark dunia maka akan memberikan dampak positif, terutama
terkait upaya konservasi lahan kritis dan memberdayakan masyarakat
setempat," tutur Agus.
Wisatawan menikmati keindahan matahari terbit di tepi Telaga Dringo di
Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, beberapa
waktu lalu. Telaga Dringo menjadi salah satu tujuan wisatawan yang ingin
bergaya petualang dengan membuat tenda untuk menginap.
Kholiq Arif menambahkan bahwa ide untuk menjadikan Dieng sebagai geopark sudah muncul semenjak enam bulan silam. Ide ini telah menjadi diskusi intensif para pegiat pemulihan Dieng serta pemerintah daerah sekitar Wonosobo antara lain Banjarnegara, Temanggung dan Kendal.
"Gagasan ini sudah disampaikan juga kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beliau sepakat. Dukungan para ahli geologi, pemerintah daerah, dan pihak-pihak lain menjadikan Dieng mampu menjadi taman bumi terkemuka di dunia," ujar Kholiq yang kini aktif di komunitas pecinta lingkungan.
Dataran yang berada di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara ini memiliki kekayaan alam yang mendukung, bahkan lebih bagus dibanding geopark di belahan benua Amerika dan Kanada.
Hal itu dikatakan Yunus dalam seminar sosialisasi Geopark di Ballroom Kresna Hotel, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Rabu (1/6/2016) sore.
"Alam di Dieng juga sangat mendukung, karena memiliki panorama yang begitu indah, serta sudah terbukti mampu menjadi magnet bagi ribuan wisatawan setiap pekan," papar Yunus.
Menurut Yunus, Dieng memiliki kesempatan besar untuk bisa berkembang menjadi sebuah taman bumi kelas dunia. Meskipun, harus melalu proses yang tidak sebentar untuk mewujudkan cita-cita tesebut.
Untuk menjadi kawasan Geopark Nasional saja, lanjut Yunus, membutuhkan waktu minimal dua tahun. Setelah itu baru dapat diusulkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan (UNESCO) PBB sebagai UNESCO Global Geopark (UGG).
"Sepanjang dua tahun berstatus sebagai Geopark Nasional, bisa dilakukan pembenahan-pembenahan," tandas Yunus.
Untuk mendukung upaya tersebut, sambung Yunus, pihaknya menggelar seminar sosialisasi geopark di Wonosobo yang diikuti oleh puluhan pakar geologi dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Dalam seminar itu, hadir juga Wakil Bupati Wonosobo Agus Subagiyo dan mantan Bupati Wonosobo Kholiq Arif.
Agus Subagyo memaparkan bahwa ide Taman Bumi Dieng merupakan sebuah langkah cerdas yang layak didukung penuh.
Kholiq Arif menambahkan bahwa ide untuk menjadikan Dieng sebagai geopark sudah muncul semenjak enam bulan silam. Ide ini telah menjadi diskusi intensif para pegiat pemulihan Dieng serta pemerintah daerah sekitar Wonosobo antara lain Banjarnegara, Temanggung dan Kendal.
"Gagasan ini sudah disampaikan juga kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, beliau sepakat. Dukungan para ahli geologi, pemerintah daerah, dan pihak-pihak lain menjadikan Dieng mampu menjadi taman bumi terkemuka di dunia," ujar Kholiq yang kini aktif di komunitas pecinta lingkungan.
Credit KOMPAS.com