Najib peringatkan Lim karena hubungan luar negeri Malaysia bisa memburuk
CB,
PETALING JAYA -- Mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, kembali
diterpa skandal proyek yang kali ini bernilai 9,4 miliar ringgit
Malaysia. Menteri Keuangan Malaysia Lim Guan Eng mengatakan proyek yang
dimaksud adalah proyek pembangunan pipa gas Multi-Product Pipeline (MPP)
dan Trans-Sabah Gas Pipeline (TSGP).
Menteri Lim
menuding dua megaproyek itu selama ini tersimpan rapi di bawah dokumen
merah dan belum tersentuh audit. Di lain pihak, Najib meyakinkan seluruh
prosedur dan ketentuan hukum sudah dipenuhi sejak penandatanganan kerja
sama dan pengerjaan proyek berlangsung.
Dilansir dari
The Star,
Najib menyatakan dirinya dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang
menyaksikan penandatanganan perjanjian kerja sama proyek ketika
berkunjung ke Beijing. Kunjungan itu berlangsung pada 14 Mei tahun lalu.
"Dua
proyek jalur pipa yang akan memberikan manfaat ekonomi dan keamanan
energi kepada Malaysia telah dinegosiasikan antarpemerintah di Cina,"
demikian ditulis Najib dalam akun
Facebook pribadinya, Selasa (5/6).
Selama
penandatanganan kerja sama, Najib menyatakan Cina juga berkomitmen
mengimpor barang dari Malaysia senilai 2 triliun dolar AS selama lima
tahun. Cina juga berjanji akan berinvestasi hingga 150 miliar dolar AS
di Negeri Jiran.
Selain itu Cina pun menawarkan 10
ribu tempat untuk pelatihan dan pembelajaran di berbagai institusi di
negaranya. "Jangan lupakan komitmen Cina yang membeli minyak sawit kita
dan berkontribusi pada kesejahteraan usaha-usaha kecil dengan pembelian
tersebut," imbuh Najib.
Najib memperingatkan Lim
agar tidak melayangkan tuduhan yang bersifat politis. Karena menurutnya
hal ini bisa berdampak buruk bagi hubungan luar negeri dan perdagangan
Malaysia.