Senin, 04 Juni 2018

Hampir 500 Warga Sipil Tewas dalam Operasi Militer AS Selama 2017


Hampir 500 Warga Sipil Tewas dalam Operasi Militer AS Selama 2017
Hampir 500 warga sipil tewas dalam operasi militer AS selama tahun 2017. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Hampir 500 warga sipil meregang nyawa akibat operasi militer Amerika Serikat (AS) selama tahun 2017. Departemen Pertahanan AS (DOD) mengatakan bahwa korban warga sipil terkadang tidak dapat dihindari.

"DOD menilai ada laporan yang dapat dipercaya tentang sekitar 499 warga sipil yang tewas dan sekitar 169 warga sipil cedera selama 2017," menurut laporan tahunan setebal 13 halaman itu seperti dikutip dari Xinhua, Sabtu (2/6/2018).

Menurut laporan itu, warga sipil yang tewas itu adalah korban operasi militer AS di Irak, Suriah, Afghanistan dan Yaman. Laporan itu menambahkan bahwa korban bernasib tragis, tetapi terkadang merupakan konsekuensi yang tidak dapat dihindari dari operasi tempur.

Laporan itu mengatakan tidak ada korban yang diidentifikasi sebagai akibat operasi AS di Somalia dan Libya. Meski begitu, jumlah tersebut dapat berubah karena penilaian yang sedang berlangsung terhadap 450 laporan kematian warga sipil.

Menurut laporan media AS, serangan udara yang dilakukan oleh militer AS di Irak, Suriah, dan Afghanistan memperlihatkan peningkatan yang signifikan sejak pelantikan Trump. Jumlahnya naik hingga 28,7 persen di Suriah dan Irak serta 22,6 persen di Afghanistan dari tahun ke tahun.

Laporan itu, yang satu bulan telah lewat, menuai kecaman dari kelompok aktivis yang menuduh Pentagon sengaja mengabaikan laporan korban untuk menyembunyikan jumlah sebenarnya.

Laporan itu mengatakan "mengakui" perbedaan dalam hasil laporan DOD dan laporan lainnya. Laporan itu menghubungkan perbedaan itu dengan berbagai faktor seperti sumber informasi dan metodologi penghitungan.






Credit  sindonews.com