Jumat, 15 September 2017

Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra di RI


Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra di RI
Foto: Dok. Kedubes RI Untuk Rusia



Jakarta - Provinsi Irkutsk, salah satu wilayah Rusia yang memproduksi pesawat terbang sipil dan militer, mencari mitra kerja sama dalam bentuk 'sister province' dengan Indonesia.

Hal ini terungkap, dalam pertemuan antara Gubernur Provinsi Irkutsk, Sergey Georgievich Levchenko, dengan Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi, saat berkunjung ke Irkutsk 11-12/09/17.

"Indonesia adalah negara dengan perkembangan ekonomi yang dinamis. Kami tertarik untuk mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang," kata Sergey Georgievich dalam keterangannya, Kamis (14/9/2017).

Menurut Sergey Georgievich, meskipun Indonesia cukup jauh dari Irkutsk, nilai perdagangan Provinsi Irkutsk dengan Indonesia meningkat yang pada periode Januari-Juni sebesar US$ 13,5 juta, atau naik 193% dibandingkan periode yang sama di 2016, yang sebesar US$ 16, 9 juta. Irkutsk sudah meluncurkan pesawat penumpang jarak menengah MC-21 dan diharapkan Indonesia tertarik untuk kerja sama yang prospektif ini.

Provinsi Pembuat Pesawat Terbang di Rusia Cari Mitra dari RI
Foto: Dok. Kedubes RI Untuk Rusia


Dubes Wahid menanggapi positif dan menjanjikan akan mencarikan provinsi di Indonesia yang sesuai untuk kerja sama dengan Irkutsk. Indonesia juga memproduksi pesawat jarak pendek N-219 yang dapat mendarat di lapangan rumput yang tidak diproduksi di Rusia. Hal ini tanggapi secara baik oleh Sergey dan dapat dijadikan proyek bersama.

Dubes Wahid menambahkan, menurut data Dinas Federal Bea Cukai Rusia, di 2016 nilai perdagangan Indonesia-Rusia sebesar US$ 2,6 milyar, naik 45,3% dari 2015, dan menurut data Kementerian Perdagangan RI pada periode Januari-Juni 2017 sebesar US$ 1,2 miliar, naik 43,8% dibanding periode yang sama di 2016. "Nilai perdagangan tersebut masih sangat kecil, jika dilihat dari potensi yang kita miliki," kata Dubes Wahid.

Sementara, dalam pertemuan terpisah, Kadin Siberia Timur dan lima perusahaan besar di Irkutsk menyampaikan keinginan menjalin kerja sama dan mencari mitra bisnis dari Indonesia. Perusahaan tersebut adalah JSC "Irkutsk International Airport", JSC "Irkutsk Research and Design Institute of Chemical and Petrochemical Engineering", LLC "Agrarian Technologies", LLC "Elitinvest", dan LLC "Zhilstroyleasing". Dubes Wahid mengundang mereka dan pelaku bisnis lainnya untuk datang pada Trade Expo Indonesia (TEI) di Jakarta pada 11-15 Oktober 2017.

Yuri Kurdyukov, Direktur Komersial JSC "Irkutsk International Airport" inginkan adanya kerja sama dalam pengelolaan bandara, termasuk penerbangan reguler atau charter. Tahun 2012-2014 terdapat penerbangan charter dari Irkutsk ke Bali yang mengangkut sekitar 6,5 ribu wisatawan Irkutsk dan sekitarnya. Dengan semakin meningkatnya arus wisatawan akhir-akhir ini, diharapkan adanya penerbangan kembali dari Irkutsk ke Indonesia. "Kami siap berdiskusi dengan semua pihak di Indonesia di Rusia", kata Yuri Kurdyukov.

Dubes Wahid juga bertemu dengan Rektor Irkutsk National Research Techical University (INRTU) Mikhail Korniakov dan memberikan kuliah umum di depan mahasiswa dan dosen INRTU mengenai perkembangan hubungan Indonesia-Rusia dan prospeknya.

INRTU sebagai salah satu perguruan tinggi teknik terkemuka di Rusia terlibat dalam penelitian dan pembuatan sejumlah komponen pesawat terbang sipil Rusia MC-21 dan pesawat tempur Sukhoi. INRTU juga ingin jalin kerja sama dengan perguruan tinggi Indonesia dan mengharapkan adanya lebih banyak mahasiswa Indonesia yang belajar di INRTU. Saat ini terdapat 9 mahasiswa Indonesia belajar di Universitas tersebut dan semuanya mengambil jurusan oil and gas engineering.

Provinsi Irkutsk yang memiliki salah satu danau terbesar dan terkenal di dunia, Danau Baikal, masuk dalam zona ekonomi Siberia Timur. Wilayah yang dilalui jalur Trans Siberia ini memiliki banyak industri yang tidak hanya menopang perekonomian Provinsi Irkutsk dan sekitarnya, tetapi juga Rusia pada umumnya. Potensi kerja sama industri dengan Provinsi Irkutsk antara lain bidang pertanian, pertambangan, termasuk migas, emas dan batu-batu alam berharga, pengolahan kayu, dan industri penerbangan.

Potensi wisatawan dari Provinsi Irkutsk cukup besar bagi Indonesia. Tidak sedikit warga Provinsi Irkutsk yang berkunjung ke Asia Tenggara, khususnya Thailand dan Vietnam karena sudah ada penerbangan reguler langsung dari Irkutsk ke negara tersebut. Adanya penerbangan charter dari Irkutsk diyakini dapat meningkatkan arus wisatawan Rusia ke Indonesia.




Credit  finance.detik.com