Selasa, 03 Maret 2015

Boris Nemtsov: Figur Oposisi Pengambil Alih Putin


Boris Nemtsov: Figur Oposisi Pengambil Alih Putin Boris Nemtsov dikenal sebagai pemimppin oposisi Rusia yang sangat keras melontarkan kritik terhadap pemerintahan Vladimir Putin. (Reuters/Reuters TV)
 
 
Jakarta,CB -- Penembakan pemimpin oposisi Rusia, Boris Nemtsov, di jantung Kota Moskow tidak hanya mengejutkan negaranya, tapi juga seluruh dunia. Pembunuhan yang terjadi dua hari sebelum pawai opisisi direncanakan digelar ini juga membuat murka beberapa teman seperjuangan Nemtsov.

Spekulasi mengenai siapa dalang di balik penembakan ini akhirnya mengemuka.

Beberapa pengritik pemerintah mengarahkan tudingan kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan pendukungnya. Media pemerintah melaporkan bahwa Nemtsov menerima beberapa ancaman yang berkaitan dengan perannya dalam penembakan Charlie Hebdo di Paris, Perancis.

Kremlin menduga Nemtsov dibunuh oleh musuh Rusia untuk menciptakan pertarungan politik. Menurut laporan kantor berita pemerintah, Tass, pemimpin Partai Komunis Rusia juga menyalahkan provokasi anti-Rusia atas insiden ini.

Jadi siapa Boris Nemtsov? Bagaimana ia memiliki begitu banyak musuh?

Kritik Kremlin

Nemtsov, 55, adalah seorang pejabat tinggi Partai Republikan Rusia, kelomppok oposisi liberal.

Ia pernah ditahan beberapa kali lantaran berbicara melawan pemerintahan Putin. Nemtsov terakhir kali ditahan pada 2011, ketika ia melontarkan protes atas hasil pemilihan parlemen. Pada 2012, Nemtsov menghimpun puluhan ribu orang untuk melawan keputusan Putin.

Belakangan, Nemtsov sangat kritis menilai cara Kremlin mengatasi krisis dengan Ukraina.

Dalam sebuah tulisan blog situs stasiun radio Echo of Moscow, pada akhir pekan lalu Nemtsov menulis bahwa kini Kremlin sedang menuduhnya berada di balik aksi protes di Independence Square, Kiev, yang berakhir dengan penggulingan Presiden Ukraina pro-Moskow, Viktor Yanokovych.

Ia kemudian mengunggah foto anti-Maidan di Moskow yang memperlihatkan seorang demonstran memegang papan bergambar wajahnya di bawah tulisan "pengurus Maidan."

"Kremlin mengubah konsepnya. Sebelumnya dikatakan bahwa Departemen Dalam Negeri yang mengurus Maidan, dan sekarang mereka mengatakan itu saya," tulis Nemtsov.

Dalam sesi tanya jawab bersama majalah Newsweek beberapa jam sebelum penembakan terjadi, Nemtsov mengatakan Rusia tenggelam di bawah kepemimpinan Putin dan perlahan berubah menjadi negara fasis.

"Dalam kebijakan Putin, negara dengan potensi yang tak tertandingi tenggelam, ekonomi dengan akumulasi cadangan mata uang yang tak terhitung runtuh," tuturnya.

Nemtsov menuding Putin menggunakan propaganda Goebbels, merujuk pada propaganda Nazi Jerman oleh Joseph Goebbels, untuk mencucui otak rekan sebangsanya.

Salah satu tujuan Putin, menurut Nomtsev, adalah untuk, "mengimplan mereka dengan virus kompleks rendah diri terhadap Barat, keyakinan bahwa satu-satunya hal yang bisa kita lakukan untuk memukau dunia adalah penggunaan kekuatan, kekerasan, dan agresi."

Putin mengelak dari tuduhan pembunuhan Nemtsov dan menginstrusikan investigasi secepatnya. Kremlin juga menyanggah keterlibatan mereka dalam konflik di timur Ukraina.

Kampanye anti-korupsi

Nemtsov juga dikenal sebagai pejuang anti-korupsi. Di awal kariernya, Nemtsov meraih penghargaan atas upaya ekonominya selama menjabat sebagai Gubernur Nizhniy Novgorod.

Nemtsov juga vokal saat mengkritik Olimpiade Musim Dingin 2014 yang digelar di Sochi dan mengatakan bahwa itu merupakan penipuan paling keterlaluan sepanjang sejarah Rusia.

Dalam laporan tahun 2013, Nemtsov mempertanyakan ke mana larinya dana sebesar US$20-30 miliar. Ia mengatakan persiapan Olimpiade ini telah ditandai dengan penggelapan dan korupsi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Dalam sebuah sesi wawancara di restoran dengan CNN, Nemtsov menyesalkan situasi para pemilik bisnis.

"Ini adalah negara korupsi. Dan jika Anda memiliki bisnis, Anda berada di dalam situasi yang sangat tidak aman. Semua orang dapat menekan Anda dan menghancurkan bisnis Anda," katanya.

Namun, Nemtsov menyatakan masih ada secerca harapan.

"Ini adalah negara saya. Masyarakat Rusia sedang berada dalam masalah. Pengadilan Rusia tidak berfungsi. Pendidikan Rusia ditolak setiap tahun. Saya percaya Rusia memiliki kesempatan untuk bebas. Memiliki kesempatan. Ini sulit, tapi kita harus melakukannya," ucap Nemtsov.

Dalam sebuah pernyataan pasca kematiannya, Menteri Dalam Negeri Amerika Serikat, John Kerry, mengatakan bahwa Nemtsov selalu bekerja dalam jalan yang lebih demokratis.

"Dalam setiap pos, ia ingin mereformasi dan membuka Rusia, dan untuk mendorong orang Rusia untuk memiliki hidup lebih baik di negaranya," katanya.


Bertahun-tahun sebelum Nemtsov menduduki posisi kunci, ia menjabat sebagai wakil Perdana Menteri di bawah kepemimpinan Presiden Boris Yeltsin, presiden pasca-Soviet pertama.

Pada era 1990-an, ia adalah penggagas hal-hal hebat sebelum akhirnya ia terpuruk dalam usaha untuk menyukseskan Yeltsin dan termarjinalkan setelah Putin terpilih.

"Ia adalah orang yang tajam dalam kritiknya terhadap Putin. Ia jelas membuat Putin geram dalam beberapa kesempatan. Beberapa orang menjadi musuhnya," kata Peter Baker, penulis buku "Kremlin Rising" dan jurnalis New York Times.

Awalnya, menurut Baker, Nemtsov berusaha beradaptasi dengan rezim Putin. Tak lama bertahan, ia langsung berbalik menjadi oposisi.

"Sejarah akan mengingat dia sebagai seorang yang mengambil kesempatan, yang merisikokan hidupnya secara harfiah untuk berbicara di negara di mana kebebasan berbicara sangat kecil," tutur Baker.

Patriot yang jujur

Nemtsov adalah orang yang meninggalkan kesan bagi orang yang pernah bertemu dengannya dengan energi dan semangat yang ia miliki bagi tanah airnya.

Sir Andrew Wood, mantan Duta Besar Inggris untuk Rusia, mengatakan kepada CNN bahwa Nemtsov, yang ia kenal pribadi sejak medio 1990-an, adalah seorang patriot sejati Rusia yang menentang Kremlin.

"Dia antusias, dia menarik, saya pikir dia selalu mempercayai keyakinannya, dia tidak menganggap dirinya lebih - serius , tapi dia melakukan yang terbaik untuk mempromosikan reformasi liberal, dan ia sebelumnya ia merupakan walikota yang sangat sukses dari salah satu kota pusat, Nizhniy Novgorod," ungkap Wood.

Senada dengan Wood, mantan Dubes AS untuk Rusia, Michael McFaul mengingat Nemtsov sebagai "Patriot sejati yang percaya pada kemungkinan kehebatan Rusia.

"Di samping politik, ia adalah orang yang loyal, teman yang saya sayang selama 20 tahun. Kami semua merindukannya," katanya.

Di sisi lain, Putin juga mengucapkan belasungkawa kepada ibu Nemtsiv, Dina Eydman, melalui telegram.

"Boris Nemtsov, meninggalkan jejaknya dalam sejarah Rusia, dalam politik dan kehidupan publik. Ia bekerja di posisi penting dalam periode transisi sulit dalam negara kita. Ia selalu secara terbuka dan jujur menetapkan posisinya, mempertahankan pandangannya," tulisnya.

Putin juga berjanji akan menghukum pembunuh Nemtsov dengan adil.

Orang yang sudah dijadikan target?

Kematian Nemtsov memang mengagetkan Rusia, tapi mungkin publik tidak terlalu terkejut.

Nemtsov sendiri dalam wawancara dengan Sobesednik menyatakan bahwa ia sedikit kahawatir ketakutan ibunya yang mengatakan bahwa Putin akan membunuhnya bisa menjadi kenyataan.

Kendati demikian, Nemtsov berkata, "Saya tidak setakut itu kepadanya. Jika saya takut, saya tidak akan menjadi bagi dari partai opoisisi dan melakukan yang saya lakukan."

Hal yang ditakutkan ibu Nemtsov juga sudah tercium oleh pengacara Nemtsov, Vadim Prokhorov. Ia mengatakan kepada media Rusia bahwa dalam beberapa pekan belakangan Nemtsov sudah sering dihujani ancaman di berbagai jejaring sosial.

Kendati demikian, seorang kontributor majalah The New York Times yang kerap membahas politik Rusia, Julia Ioffe, Nemtsov tidak pernah terlihat berjalan bersama penjaga pribadi.

"Ini adalah pesan keberanian yang sangat jelas. Yang kita lihat sebaliknya adalah pesan ketakutan yang sangat jelas. Orang di oposisi tidak akan percaya apapun yang dijelaskan oleh Kremlin mengenai siapa pelaku ini. Mereka melihat ini sebagai pesan yang ditujukan langsung kepada mereka. Saat Anda melihat tubuh Boris Nemtsov terkulai dengan latar belakang Kremlin, mereka paham itu adalah pesan langsung kepada mereka," papar Ioffe.

Dalam wawancara terakhir Nemtsov bersama Newseek, Nemtsov mengatakan perlunya "Visi alternatif, pandangan berbeda mengenai Rusia. Pandangan kami adalah Rusia yang demokratis dan terbuka. Negara yang tidak menggunakan metode bandit kepada warga negaranya sendiri dan tetangga."



Credit CNN Indonesia