Selasa, 05 Maret 2019

Senat AS Siap Tolak Deklarasi Darurat Nasional Trump


Senat AS Siap Tolak Deklarasi Darurat Nasional Trump
Pemimpin Senat AS, Mitch McConnell, yakin badan pimpinannya dapat meraih cukup suara untuk meloloskan resolusi penolakan situasi darurat nasional yang dideklarasikan Donald Trump. (Reuters/Aaron P. Bernstein)



Jakarta, CB -- Senat Amerika Serikat siap menyatakan penolakan terhadap situasi darurat nasional yang dideklarasikan Presiden Donald Trump demi mendapatkan dana untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan dengan Meksiko.

"Saya pikir jelas Senat punya cukup suara untuk meloloskan resolusi penolakan," ujar pemimpin Senat AS, Mitch McConnell, sebagaimana dikutip AFP, Senin (4/3).

Resolusi penolakan ini sudah diloloskan oleh Dewan Perwakilan AS yang dikuasai oleh Partai Demokrat pada pekan lalu. Dewan Perwakilan lantas menyerahkan draf resolusi itu ke Senat yang akan menggelar pemungutan suara pada pekan ini.


Awalnya, sejumlah pihak ragu resolusi penolakan ini dapat lolos di tahap Senat karena badan tersebut dikuasai oleh partai pengusung Trump, Partai Republik, yang memegang 53 kursi, sementara Partai Demokrat hanya 47.

Namun, kini sudah ada empat senator Partai Republik yang menyatakan dukungan terhadap resolusi tersebut sehingga Senat kemungkinan besar akan meloloskan penolakan itu.

McConnell menyadari bahwa Trump pasti akan langsung memveto resolusi penolakan ini. Untuk menolak veto Trump, Kongres harus merengkuh dua pertiga suara dari masing-masing Dewan Perwakilan dan Senat.

Namun, McConnell yakin bisa merayu para senator Partai Republik dengan alasan keputusan deklarasi darurat semacam ini dapat diikuti oleh pemimpin penerus Trump kelak.

Jika Partai Demokrat menang dalam pemilu mendatang, ia khawatir sang presiden terpilih akan menggunakan kewenangan deklarasi serupa untuk meloloskan aturan terkait perubahan iklim atau senjata.

"Itu alasan saya menolak. Presiden sebaiknya tidak mengambil langkah tersebut," kata McConnell.

Trump mendeklarasikan situasi darurat nasional di sepanjang perbatasan dengan Meksiko ini pada pekan lalu, setelah ia kecewa melihat draf kesepakatan anggaran antara dua kubu di Kongres untuk membiayai tembok perbatasan ini.

Draf itu hanya menyediakan US$1,375 miliar untuk tembok perbatasan, jauh dari jumlah yang diminta Trump, yakni US$5,7 miliar atau setara dengan Rp80,5 triliun.

Dengan deklarasi darurat nasional, pemerintah dapat memanfaatkan anggaran militer dan dana negara lainnya untuk membangun tembok pembatas di sepanjang perbatasan dengan Meksiko yang situasinya dianggap sudah mendesak.



Credit  cnnindonesia.com