MOSKOW
- Rusia mengatakan rencana Washington untuk menguji rudal yang dilarang
oleh Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah (INF) adalah kelanjutan
logis" dari sikapnya. Moskow menyebut, ini juga membuktikan bahwa bukan
Rusia, tapi AS yang sejatinya merusak perjanjian itu.
"Kami sangat tidak setuju dengan kecaman terhadap kami yang menyatakan bahwa kami tidak menepati janji kami tentang Perjanjian INF," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dilansir Tass pada Kamis (14/3).
"Sebaliknya, kami menunjukkan kepada semua, menggunakan argumen dan bukti, bahwa Justru AS yang menjadi sumber pembongkaran dokumen ini karena faktanya mereka yang melanggar. AS menggunakan sistem yang "secara de facto" melanggar ketentuan dasar Perjanjian INF," sambungnya.
"Kami sangat tidak setuju dengan kecaman terhadap kami yang menyatakan bahwa kami tidak menepati janji kami tentang Perjanjian INF," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dilansir Tass pada Kamis (14/3).
"Sebaliknya, kami menunjukkan kepada semua, menggunakan argumen dan bukti, bahwa Justru AS yang menjadi sumber pembongkaran dokumen ini karena faktanya mereka yang melanggar. AS menggunakan sistem yang "secara de facto" melanggar ketentuan dasar Perjanjian INF," sambungnya.
Credit sindonews.com