Jakarta (CB) - Presiden Prancis Emmanuel Macron sedang
mempertimbangkan larangan semua aksi protes di Champs Elysees setelah
para perusuh "rompi kuning" merusak jalan ikonik Paris pekan lalu, kata
pejabat kantor kepresidenan, Senin.
Sabtu lalu, para pengunjuk rasa yang terkait dengan gerakan "rompi kuning" membakar restoran ternama Fouquet di kawasan Champs Elysees serta sejumlah kios surat kabar dan sebuah toko barang berkelas dunia Longchamp.
Pasca kerusuhan Sabtu, yang mengingatkan kembali pada peristiwa bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa dan polisi pada Desember di Champs Elysees, Macron menggelar pertemuan dengan menteri dalam negeri dan menteri kehakiman, Senin.
Macron berjanji akan mengambil "tindakan keras" secepat mungkin guna mencegah terulangnya kerusuhan pada Sabtu depan.
Sejak pertengahan November, pengunjuk rasa "rompi kuning" - kelompok yang awalnya menuntut pengurangan pajak bahan bakar kemudian berubah menjadi gerakan oposisi umum menentang pemerintah - menggelar aksi unjuk rasa setiap Sabtunya di ibu kota Prancis.
Sabtu lalu, para pengunjuk rasa yang terkait dengan gerakan "rompi kuning" membakar restoran ternama Fouquet di kawasan Champs Elysees serta sejumlah kios surat kabar dan sebuah toko barang berkelas dunia Longchamp.
Pasca kerusuhan Sabtu, yang mengingatkan kembali pada peristiwa bentrokan kekerasan antara pengunjuk rasa dan polisi pada Desember di Champs Elysees, Macron menggelar pertemuan dengan menteri dalam negeri dan menteri kehakiman, Senin.
Macron berjanji akan mengambil "tindakan keras" secepat mungkin guna mencegah terulangnya kerusuhan pada Sabtu depan.
Sejak pertengahan November, pengunjuk rasa "rompi kuning" - kelompok yang awalnya menuntut pengurangan pajak bahan bakar kemudian berubah menjadi gerakan oposisi umum menentang pemerintah - menggelar aksi unjuk rasa setiap Sabtunya di ibu kota Prancis.
Credit antaranews.com