CB, Jakarta - Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengajak negara-negara di dunia untuk
bergabung dengan Angkatan Laut Israel memblokade pengiriman minyak dari Iran. Amerika Serikat secara unilateral menjatuhkan sanksi ke Teheran terkait program nuklir yang mereka kembangkan.
"Iran sedang mencoba memotong jalur untuk menyelundupkan minyaknya lewat laut. Ketika upaya ini meluas, peran Angkatan Laut akan sangat penting dalam upaya memblokade langkah-langkah Iran ini," kata Netanyahu, dalam pidatonya di acara pelantikan taruna Angkatan Laut Israel di kota Haifa, Rabu, 6 Maret 2019.
Dikutip dari rt.com, Kamis, 7 Maret 2019, Netanyahu tidak menjelaskan bagaimana cara Angkatan Laut Israel yang relatif kecil itu memblokade kapal-kapal tanker pembawa minyak milik Iran itu. Dia hanya menekankan para pelaut Israel dilatih dengan sangat baik dan mahir dalam menjalankan misi di laut lepas untuk mengatasi serangan lawan.
Untuk mengatasi apa yang disebut Israel sebagai aktivitas ekonomi terlarang Iran di atas laut, maka Israel harus memperluas wilayah operasinya. Saat ini, Israel menjadi negara paling dominan di Laut Mediterania dan kawasan Laut Merah. Kendati begitu, misi Israel itu diragukan karena kemampuan Iran di lautan diprediksi lebih tinggi dibanding Israel.
Washington menjatuhkan sanksi terhadap minyak mentah Iran dan industri perbankan negara itu pada November tahun lalu atau setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan internasional soal nuklir Iran yang dibuat pada 2015. Keputusan Trump itu, disambut gembira oleh Israel dan ditentang negara-negara kekuatan dunia dan para mitra bisnis Iran.
Agar ekspor minyak mentah Iran menjadi nol, maka Amerika Serikat mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada para pembeli minyak Iran. Namun tekanan ini tak berhasil dan sejumlah negara meminta sebuah pengecualian dan Washington pun mengizinkan negara-negara itu membeli minyak mentah dari Iran untuk sementara waktu.
Angkatan Bersenjata Iran sebelumnya mengatakan akan melindungi armada-armada tanker minyaknya dari berbagai ancaman yang mungkin mengganggu pengiriman. Teheran berkomitmen memastikan pengiriman yang aman lewat selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan dunia.
"Iran sedang mencoba memotong jalur untuk menyelundupkan minyaknya lewat laut. Ketika upaya ini meluas, peran Angkatan Laut akan sangat penting dalam upaya memblokade langkah-langkah Iran ini," kata Netanyahu, dalam pidatonya di acara pelantikan taruna Angkatan Laut Israel di kota Haifa, Rabu, 6 Maret 2019.
Dikutip dari rt.com, Kamis, 7 Maret 2019, Netanyahu tidak menjelaskan bagaimana cara Angkatan Laut Israel yang relatif kecil itu memblokade kapal-kapal tanker pembawa minyak milik Iran itu. Dia hanya menekankan para pelaut Israel dilatih dengan sangat baik dan mahir dalam menjalankan misi di laut lepas untuk mengatasi serangan lawan.
Untuk mengatasi apa yang disebut Israel sebagai aktivitas ekonomi terlarang Iran di atas laut, maka Israel harus memperluas wilayah operasinya. Saat ini, Israel menjadi negara paling dominan di Laut Mediterania dan kawasan Laut Merah. Kendati begitu, misi Israel itu diragukan karena kemampuan Iran di lautan diprediksi lebih tinggi dibanding Israel.
Washington menjatuhkan sanksi terhadap minyak mentah Iran dan industri perbankan negara itu pada November tahun lalu atau setelah Presiden Donald Trump menarik diri dari kesepakatan internasional soal nuklir Iran yang dibuat pada 2015. Keputusan Trump itu, disambut gembira oleh Israel dan ditentang negara-negara kekuatan dunia dan para mitra bisnis Iran.
Agar ekspor minyak mentah Iran menjadi nol, maka Amerika Serikat mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada para pembeli minyak Iran. Namun tekanan ini tak berhasil dan sejumlah negara meminta sebuah pengecualian dan Washington pun mengizinkan negara-negara itu membeli minyak mentah dari Iran untuk sementara waktu.
Angkatan Bersenjata Iran sebelumnya mengatakan akan melindungi armada-armada tanker minyaknya dari berbagai ancaman yang mungkin mengganggu pengiriman. Teheran berkomitmen memastikan pengiriman yang aman lewat selat Hormuz yang menghubungkan Teluk Persia dengan dunia.
Credit tempo.co