ANKARA
- Presiden Turki, Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) marah
pada Turki bukan karena masalah pembelian S-400 dari Rusia. Namun,
papar Erdogan, AS marah karena Turki menolak menjadi "boneka" mereka.
Berbicara di depan pendukungnya di kota Diyarbakir, Erdogan menuturkan bahwa Turki selalu membuat keputusannya sendiri dalam berbagai hal dan ini kadang bersebrangan dengan AS. Erdogan menyebut Washington tidak senang dan berusaha menenkan Ankara agar menyelaraskan kebijakan dengan mereka, namun hal itu tidak berhasil, yang pada akhirnya membuat AS kesal.
“Masalahnya bukan tentang (sistem pertahanan Rusia) S-400. Itu karena Turki mengambil tindakan atas keinginannya sendiri mengenai perkembangan regional, khususnya di Suriah," kata Erdogan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (10/3).
Berbicara di depan pendukungnya di kota Diyarbakir, Erdogan menuturkan bahwa Turki selalu membuat keputusannya sendiri dalam berbagai hal dan ini kadang bersebrangan dengan AS. Erdogan menyebut Washington tidak senang dan berusaha menenkan Ankara agar menyelaraskan kebijakan dengan mereka, namun hal itu tidak berhasil, yang pada akhirnya membuat AS kesal.
“Masalahnya bukan tentang (sistem pertahanan Rusia) S-400. Itu karena Turki mengambil tindakan atas keinginannya sendiri mengenai perkembangan regional, khususnya di Suriah," kata Erdogan, seperti dilansir PressTV pada Minggu (10/3).
"S-400
yang kami beli tidak terhubung dengan keamanan NATO, AS, atau F-35
dengan cara apa pun. Alasan kami membeli sistem ini sudah jelas,"
ungkapnya, menekankan bahwa Ankara tidak menyembunyikan apa pun terkait
dengan penggunaan S-400 Rusia.
Pernyataan Erdogan tersebut datang tidak lama setelah juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Charlie Summers bahwa akan ada konsekuensi yang serius dalam hal hubungan militer AS-Turki, dan Patriot serta F-35 jika Ankara melanjutkan pembelian S-400 Rusia,
Pernyataan Erdogan tersebut datang tidak lama setelah juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Charlie Summers bahwa akan ada konsekuensi yang serius dalam hal hubungan militer AS-Turki, dan Patriot serta F-35 jika Ankara melanjutkan pembelian S-400 Rusia,
Credit sindonews.com