Ilustrasi pasukan koalisi Amerika Serikat-Kurdi saat bertempur dengan militan ISIS. (REUTERS/Rodi Said)
Jakarta, CB -- Gempuran bertubi-tubi dari pasukan koalisi Amerika Serikat dan Kurdi (SDF) terhadap basis terakhir kelompok ISIS
di Desa Baghouz, Deir al Zour, Suriah digelar siang malam selama tiga
hari berturut-turut. Alhasil, ribuan militan memilih menyerah.
Seperti dilansir CNN, Kamis (14/3), juru bicara SDF, Mustafa Bali menyatakan serangan itu digelar sejak Selasa lalu. Militan ISIS yang memilih menyerah saat ini mencapai sekitar 3000 orang.
Seperti dilansir CNN, Kamis (14/3), juru bicara SDF, Mustafa Bali menyatakan serangan itu digelar sejak Selasa lalu. Militan ISIS yang memilih menyerah saat ini mencapai sekitar 3000 orang.
Bali menyatakan prajuritnya juga berhasil menyelamatkan seorang perempuan suku Yazidi dan empat anak-anak.
Serangan beruntun itu digelar dengan mengerahkan pasukan infantri, artileri, dan melalui udara. Namun, SDF enggan merinci berapa jumlah militan ISIS yang masih bertahan di Desa Baghouz.
Pertempuran terjadi dengan sengit antara pasukan SDF dan militan ISIS. Kelompok ISIS lantas mencoba membalikkan keadaan dengan serangan bom bunuh diri, tetapi berhasil dicegah.
Serangan beruntun itu digelar dengan mengerahkan pasukan infantri, artileri, dan melalui udara. Namun, SDF enggan merinci berapa jumlah militan ISIS yang masih bertahan di Desa Baghouz.
Pertempuran terjadi dengan sengit antara pasukan SDF dan militan ISIS. Kelompok ISIS lantas mencoba membalikkan keadaan dengan serangan bom bunuh diri, tetapi berhasil dicegah.
Bali
mengklaim mereka berhasil menghancurkan dua gudang senjata, dan
menewaskan 38 militan ISIS. Menurut dia perkembangan operasi militer
untuk menaklukkan ISIS lebih cepat dari perkiraan mereka selama ini.
Ketika sedang berjaya, ISIS menguasai wilayah di lembah Sungai Eufrat antara Suriah dan Irak. Kemudian, mereka perlahan-lahan diserang dari kedua negara itu dan berangsur-angsur mundur lantaran terdesak.
Ketika sedang berjaya, ISIS menguasai wilayah di lembah Sungai Eufrat antara Suriah dan Irak. Kemudian, mereka perlahan-lahan diserang dari kedua negara itu dan berangsur-angsur mundur lantaran terdesak.
Sebelum operasi militer untuk mengalahkan ISIS digelar sejak Februari,
SDF memperkirakan ada sekitar 1500 warga sipil dan 500 militan ISIS yang
tersisa. Namun, nampaknya prediksi itu nampaknya meleset karena jumlah
sebenarnya jauh lebih besar.
Credit cnnindonesia.com