BERLIN
- Jerman menegaskan akan menentang penempatan rudal nuklir jarak
menengah baru di Eropa, setelah Amerika Serikat (AS) dan Rusia
mengumumkan bahwa mereka menarik diri dari Perjanjian INF.“Menempatkan
rudal nuklir jarak menengah di Eropa sekarang akan menjadi jawaban yang
salah. Kami tidak bisa melawan api dengan menambahkan bahan bakar ke
dalam api," kata Menteri Luar Negeri, Heiko Maas.Maas mengatakan Jerman
berencana menjadi tuan rumah konferensi perlucutan senjata internasional
di Berlin, yang akan fokus pada sistem senjata canggih baru. Pertemuan
ini rencananya akan digelar bulan depan."Kami membutuhkan aturan baru
untuk teknologi baru," katanya, merujuk pada rudal canggih, sistem
senjata otonom, senjata cyber dan robot pembunuh, seperti dilansir
Anadolu Agency pada Minggu (3/2).AS telah menuduh Rusia melanggar
perjanjian INF dan pada hari Jumat mengumumkan bahwa pihaknya
menagguhkan perjanjian itu dan mungkin akan menarik diri secara penuh
jika Rusia tidak merubah sikapnya dalam kurun waktu enam bulan
kedepan.Sebagai respon atas keputusan AS tersebut, kemarin Presiden
Rusia, Vladimir Putin mengatakan Moskow akan turut menagguhkan
perjanjian INF.Perjanjian itu sendiri telah secara luas dilihat sebagai
landasan keamanan Eropa di era pasca-Perang Dingin. Ditandatangani pada
tahun 1987 antara AS dan Rusia, perjanjian INF melarang kedua negara
memiliki dan menguji rudal dengan jangkauan antara 500 hingga 5.500
kilometer.
Credit sindonews.com