BEIJING
- Pemerintah China mengatakan, mereka menentang penarikan secara
sepihak Amerika Serikat (AS) dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka
Menengah (INF) dan mendesak Moskow dan Washington untuk menengahi
perbedaan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menuturkan, Beijing menyesalkan keputusan Washington untuk menangguhkan kewajibannya berdasarkan perjanjian yang diteken pada masa perang dingin tersebut.
"China menentang langkah AS untuk mengakhiri perjanjian itu dan mendesak AS dan Rusia untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan dengan baik melalui dialog yang efisien," kata Geng dalam sebuah pernyataan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Geng Shuang menuturkan, Beijing menyesalkan keputusan Washington untuk menangguhkan kewajibannya berdasarkan perjanjian yang diteken pada masa perang dingin tersebut.
"China menentang langkah AS untuk mengakhiri perjanjian itu dan mendesak AS dan Rusia untuk menyelesaikan perbedaan-perbedaan dengan baik melalui dialog yang efisien," kata Geng dalam sebuah pernyataan.
"Penarikan
unilateral AS dari perjanjian tersebut mungkin memiliki sejumlah
implikasi, China akan memonitor perkembangan," sambungnya, seperti
dilansir Tass pada Minggu (3/2).
Pada
hari Jumat, Presiden AS. Donald Trump dan Menteri Luar Negeri AS,
Michael Pompeo mengatakan bahwa Washington akan menangguhkan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian INF mulai 2 Februari dan sepenuhnya
menarik diri dalam waktu enam bulan jika Rusia gagal memenuhi
tuntutannya.
Credit sindonews.com