Jumat, 17 Juni 2016

Korut Prediksi Perang Besar dengan AS Pecah Agustus


 
Korut Prediksi Perang Besar dengan AS Pecah Agustus
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, bersama para pejabat militer Korut. | (Reuters/KCNA)

PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) memprediksi bahwa perang besar dengan Amerika Serikat (AS) pecah pada bulan Agustus 2016 nanti.

Rezim Korut yang dipimpin Kim Jong-un menuduh AS merencanakan serangan udara preemptive. Korut bersumpah mengatasi serangan itu dengan tindakan perang.

Prediksi Pyongyang akan perang melawan Washington itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Korut pada hari Kamis. Menurut kementerian itu, pemerintahan Barack Obama merencanakan serangan udara untuk menghancurkan fasilitas nuklir dalam “perang atau agresi terang-terangan”.

Dalam pernyataan yang dilansir kantor berita KCNA, kementerian tersebut mengklaim bahwa Pyongyang memiliki bukti bahwa Washington secara terbuka mempertimbangkan kampanye pengeboman untuk melumpuhkan kemampuan nuklir Korut. Korut menganggap hal itu sudah menaikkan taruhan untuk perang habis-habisan di semenanjung Korea.

”Fakta bahwa Amerika Serikat secara terbuka mendiskusikan 'operasi serangan presisi’ adalah tanda bahwa itu di ambang pengambilan langkah yang sangat sembrono,” kata kementerian itu melalui seorang juru bicara.

“Fakta operasi dibuat menjelang latihan militer bersama AS-Korea Selatan, ‘skenario perang’ berbahaya yang terjadi pada bulan Agustus, tidak bisa diabaikan,” lanjut kementerian itu, seperti dikutip Sputniknews, Jumat (17/6/2016).

Hubungan antara AS dan Korut telah tegang sejak tahun 2002, ketika Presiden George W. Bush memasukkan Korut dalam daftar “Axis of Evil”, bersama dengan Irak dan Iran. Rezim Korut yang kala itu masih dipimpin Kim Jong-il—ayah Kim Jong-un—khawatir bahwa serangan dari Washington sudah dekat atau situasi telah menjauh dari nonproliferasi nuklir dan pengaturan anti-rudal balistik.

Dalam beberapa bulan terakhir, Pyongyang telah mengecam AS dan Korea Selatan karena menggelar latihan perang besar-besaran di dekat perbatasan Korut sebagai "gladi resik untuk invasi besar-besaran."

Korea Utara telah merespon dengan serangkaian tes rudal nuklir dan balistik. Korut atau DPRK juga mengklaim telah berhasil menguji coba miniatur senjata nuklir jenis bom hidrogen.



Credit  Sindonews