Pertemuan dihadiri oleh berbagai ulama dari Suni, Tabglih, Syiah hingga Wahabi.
CB,
MUMBAI -- Sekitar 700 ulama dan cendekiawan Muslim dari daerah
pemilihan North-West, India berkumpul. Mereka berasal dari Andheri,
Jogeshwari, dan Goregaon berkumpul untuk menentukan arah dukungan
komunitas Muslim dalam pemilihan umum (pemilu).
Seperti dilansir di
Times of India pada Sabtu (6/4),
pertemuan berbagai komunitas Muslim seperti, Suni, Tablighi, Syiah,
Bohra, Wahhabi, Deobandi Barelvi sangat jarang terjadi. Pertemuan itu
menekankan pentingnya mengalahkan Partai Bharatiya Janata (BJP), yang
saat ini berkuasa.
Karena itu, komunitas Muslim
sepakat memilih partai-partai sekuler untuk mempertahankan hak-hak
minoritas, seperti yang dijamin oleh Konstitusi India.
Organisasi
Khidmad menjadi penyelenggara pertemuan yang berlangsung di Jogeshwari.
Organisasi Khidmat didirikan mantan anggota Kongres Mohsin Haider dan
istrinya, Maher.
“Ini belum pernah terjadi sebelumnya, ulama dari semua sekte berkumpul dalam satu platform,” kata Haider.
Dia
mengatakan, saat ini ada kebutuhan mendesak untuk memerangi kekuatan
komunal yang menyebarkan gagasan palsu bahwa Muslim antinasional. BJP
bersama aliansinya memenangi pemilihan umum pada 2014 lalu. Kemenangan
BJP mengantarkan Narendra Mode menjadi perdana menteri.
Kandidat
kongres untuk Majelis North-West Sanjay Nirupam memulai pidato dengan
mengulangi pernyataan tidak menyenangkan dari anggota Parlemen BJP
Sakshi Maharaj. Menurut dia, pernyataan itu mengatakan bahwa BJP tidak
akan mengakui pemilihan atau menangguhkan konstitusi.
Karena
itu, dia menekankan pemilihan umum menjadi jalan menyelamatkan bangsa.
“Kita harus mengesampingkan semua perbedaan dan mencapai titik temu
untuk menjaga nilai-nilai yang menjaga bangsa ini selama70 tahun,” ujar
Nirupam.
Sementara ulama dan cendekiawan Muslim mengamini
bahwa konsep kebangsaan dalam kondisi bahaya. “Tepat dari Ghadar
(pemberontakan) 1857, para ulama kita syahid di jalan India. Mereka
tidak berjuang untuk Muslim saja, mereka menumpahkan darah untuk semua
orang India,” kata salah satu pembicara.