Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Kamis, 11 April 2019
Berpidato di DK PBB, Wapres AS 'Usir' Dubes Venezuela
NEW YORK
- Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Mike Pence, memanggil Duta Besar
(Dubes) Venezuela untuk melihat wajahnya saat berpidato di depan Dewan
Keamanan PBB. Pence, dalam pidatonya, menyatakan sudah waktunya diktator
Venezuela Nicolas Maduro untuk mundur.
"Dengan segala hormat,
Tuan Duta Besar, Anda seharusnya tidak berada di sini," katanya, menatap
langsung ke Dubes Venezuela, Samuel Moncada, yang ada di ruangan itu.
"Anda
harus kembali ke Venezuela dan memberi tahu Nicolas Maduro bahwa
waktunya sudah habis. Sudah waktunya baginya untuk pergi," imbuhnya
seperti dikutip dari Fox News, Kamis (11/4/2019).
Moncada mendongak dari teleponnya dan menggelengkan kepalanya menanggapi pernyataan Pence.
Pence
mendesak Dewan Keamanan untuk bertindak untuk mengakhiri rezim Maduro
dan mengakui Presiden sementara Juan Guaido. Ia juga mengatakan sudah
waktunya bagi PBB untuk mendudukkan perwakilan Guaido di lembaga itu dan
mengusir perwakilan saat ini.
"Sekarang saatnya bagi PBB untuk
bertindak, dan bagi dunia untuk berdiri bersama rakyat Venezuela saat
mereka berbaris untuk kebebasan," ujar Pence.
Ia juga mengumumkan
AS akan menyediakan hampir USD61 juta dalam bantuan kemanusiaan, di
samping USD213 juta Departemen Luar Negeri mengatakan telah memberikan
kepada pengungsi Venezuela yang tinggal di negara-negara terdekat serta
USD43 juta dalam bantuan pembangunan dan ekonomi.
AS juga telah
meningkatkan sanksi terhadap negara untuk menekan pemerintah agar
menyerahkan kekuasaan kepada para pemimpin oposisi, yang sebagian besar
didukung oleh penduduk negara itu.
Namun ia menghadapi tentangan
langsung dari duta besar Rusia Vassily Nebenzia, yang mengatakan Amerika
Serikat secara artifisial memprovokasi krisis di negara ini untuk
menggulingkan pemimpin yang terpilih secara sah dan menggantikannya
dengan pion mereka sendiri.
Rusia, Iran, China, dan Kuba adalah
di antara negara-negara yang mendukung Maduro, sementara sebagian besar
negara Amerika Latin mengakui Guaido.
Kepala
kemanusiaan PBB Mark Lowcock mengatakan krisis telah memburuk dan bahwa
25 persen dari populasi membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ia mendesak AS
untuk membuat perbedaan antara pertanyaan politik dan kemanusiaan, dan
meningkatkan upaya untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Setelah pertemuan Dewan Keamanan, Pence mengatakan kepada wartawan bahwa ia yakin momentum itu ada di pihak AS.
"Kami
benar-benar percaya bahwa kebebasan memiliki momentum tetapi sekarang
saatnya bagi badan ini, lembaga bersejarah ini untuk melangkah maju dan
memberikan suara kepada momentum itu dan kami akan menjangkau
negara-negara di seluruh dunia untuk bergabung dengan kami," ujarnya.