1. Mariano Rajoy
Pemimpin partai konservatif Popular berusia 62 tahun ini
telah menjabat sebagai Perdana Menteri Spanyol sejak Desember 2011.
Rajoy memimpin pemerintahan minoritas sejak pemilihan umum 2016, yang
didukung oleh partai moderat Ciudadanos, yang didirikan di Katalunya
sebagai partai anti-kemerdekaan.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy. (REUTERS/Susana Vera)
Para kritikus menuduhnya tidak melakukan apa pun untuk
menghentikan sentimen separatis di Katalunya. Namun Rajoy berpendapat,
dia tidak dapat memberikan persetujuannya terhadap referendum
kemerdekaan di wilayah tersebut karena akan melanggar konstitusi Spanyol
yang menyatakan negara tersebut tidak dapat dibagi.
2. Carles Puigdemont
Presiden Katalunya berusia 54 tahun ini telah mendorong
kemerdekaan Katalunya sejak masa mudanya. Puigdemont yang pernah
berprofesi sebagai jurnalis, menjadi kepala pemerintahan daerah pada
Januari 2016.
Dia berada di bawah tekanan separatis garis keras untuk
menyatakan kemerdekaan. Pembangkangan dilakukan juga oleh pemilih dari
pemerintah pusat yang ikut dalam referendum kontroversial pada 1 Oktober
karena mereka sangat mendukung Katalan melepaskan diri dari Spanyol.
Namun jumlah pemilih dalam referendum hanya 43 persen,
sehingga tidak memenuhi standar internasional. Hal itu karena
orang-orang Katalan yang masih ingin jadi bagian dari Spanyol banyak
yang memboikot referendum itu.
Puigdemont mengatakan, dia bersedia dipenjara karena
dorongan separatisnya. Saat ini dia sedang diselidiki karena tuduhan
pembangkangan sipil, penyalahgunaan jabatan, dan penyalahgunaan dana
publik.
3. Soraya Saenz de Santamaria
Wakil Perdana Menteri Spanyol berusia 46 tahun ini
bertanggung jawab atas hubungan pemerintah pusat dengan pemerintah
daerahnya.Dia kemudian meluncurkan "Dialog Operasi" dengan pemerintah
separatis Katalunya. Namun ia gagal meyakinkan mereka untuk membatalkan
rencana mengadakan referendum kemerdekaan.
Wakil Perdana Menteri Spanyol Soraya Saenz de Santamaria. (Reuters/Sergio Perez)
Pemerintah pusat Spanyol pada Maret lalu berjanji akan
menginvestasikan 4,9 miliar dolar AS di Katalunya, kebanyakan untuk
infrastruktur kereta api. Investasi itu akan diberikan dalam kurun waktu
antara 2017 dan 2020.
Jumlah itu dianggap oleh banyak pihak terlalu sedikit.
Terlalu terlambat bagi pemerintah pusat untuk berinvestasi di wilayah
yang telah lama menuntut lebih banyak dukungan finansial untuk
infrastruktur.
Credit republika.co.id